Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kami Tidak Ingin Menyebut Wajib Pajak dengan Istilah Binatang

Kompas.com - 27/12/2023, 16:38 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menyinggung pernyataan calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, terkait strategi peningkatan rasio pajak dalam gelaran Debat Calon Wakil Presiden (debat cawapres) pada akhir pekan lalu.

Dalam gelaran debat tersebut, Gibran menggunakan analogi perluasan kebun binatang untuk mendongkrak penerimaan negara dan pada akhirnya mengkerek rasio pajak.

Sementara itu dalam program Desak Anies, capres nomor urut 1 itu mengaku enggan menggunakan istilah hewan untuk mendeskripsikan wajib pajak.

Baca juga: Ditanya Berani Kejar Pajak 100 Orang Terkaya, Anies: Emang Ada Utang Budi Apa?

Ilustrasi pajakShutterstock/Enciktepstudio Ilustrasi pajak

"Kami tidak ingin menyebut wajib pajak dengan istilah binatang," kata Anies, dalam program Desak Anies di Pontianak, dilansir dari laman resmi YouTube-nya, Rabu (27/12/2023).

"Bukan (binatang), ini orang-orang yang bekerja untuk kemajuan," sambungnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan, dirinya berencana menciptakan sistem perpajakan yang lebih adil, dengan cara "mengejar" pajak orang-orang terkaya di Indonesia.

Pasalnya, orang-orang terkaya di Indonesia dinilai mendapatkan pundi-pundi kekayaannya dari keistimewaan di Tanah Air, sehingga hasil yang diterima perlu dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Baca juga: Debat Mahfud Vs Gibran soal Pajak, Pahami Bedanya Rate Pajak, dengan Rasio Pajak

"Sebagian besar (100 orang terkaya) mendapatkan kesempatan dari negara. Faedahnya harus bisa dirasakan orang banyak," tutur dia.

Pada saat bersamaan, Anies mengaku, tidak akan melakukan penyesuaian terhadap tarif pajak masyarakat secara umum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com