3 Tips Beli Saham IPO agar Tidak "Boncos"

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan dikabarkan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau initial public offering (IPO) pada 2024.

Nah, bagi Anda yang berencana membeli saham perdana atau yang baru IPO, sebaiknya pahami dahulu fundamental perusahaannya. Hal ini karena membeli saham yang baru IPO merupakan investasi yang berisiko tinggi.

Pasalnya, fluktuasi harga saham IPO cenderung cukup tinggi. Apabila tidak hati-hati dan tanpa memiliki perencanaan yang matang, maka bisa saja berbalik menyebabkan kerugian.

Baca juga: OJK Sebut 13 Perusahaan Pinjol Belum Turunkan Bunga Pinjaman

Tips membeli saham IPO

Berikut beberapa tips dari CIMB Sekuritas Indonesia untuk investor yang tertarik membeli saham IPO sebagaimana dikutip dari laman resminya. 

1. Pelajari prospektus perusahaan

Prospektus adalah sebuah dokumen resmi yang diterbitkan perusahaan yang akan melaksanakan proses IPO.

Dokumen ini bisa menjadi alat bantu dalam mempelajari berbagai aspek perusahaan baik dari segi profil perusahaan, ringkasan kinerja keuangan, risiko bisnis, tujuan penggunaan dana, dan banyak lagi.

Baca juga: 900 Nasabah Jiwasraya Tolak Polisnya Dialihkan ke IFG Life

2. Ikuti public expose atau paparan publik

Public expose (pubex) adalah pemaparan umum yang dilakukan oleh perusahaan terbuka kepada publik. Tujuannya adalah untuk menjelaskan kinerja dan prospek perusahaan ke depan.

Public expose juga disebut sebagai paparan publik. Kegiatan ini wajib dilakukan oleh perusahaan terbuka untuk memberikan informasi yang transparan kepada pemangku kepentingan (stakeholders) perusahaan.

Dengan mengikuti kegiatan public expose dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang rencana bisnis dan strategi perusahaan.

Baca juga: Berapa Bunga Utang dari CDB untuk Tutupi Cost Overrun Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

3. Jangan terjebak dengan euforia atau overhype sementara

Hati-hati di dalam berinvestasi saham yang baru melantai di bursa. Jangan sampai mengambil keputusan tanpa pertimbangan yang matang alias FOMO (fear of missing out).

Oleh karena itu, perlu lakukan riset mendalam dan juga mempertimbangkan risk & reward sesuai dengan profil risiko untuk pengambilan keputusan yang lebih optimal.

Demikian beberapa tips yang dapat membantu investor sebelum memutuskan untuk membeli saham IPO.