Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adhi Karya dan PTPP Dapat Proyek Kereta Api di Filipina Senilai Rp 8,4 Triliun

Kompas.com - 11/01/2024, 21:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dua perusahaan pelat merah yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PTPP bakal membangun prasarana perkeretaapian di Filipina.

Proyek perkeretaapian yang akan digarap kedua BUMN tersebut yakni Malolos-Clark Railway Project dengan nilai kontrak sebesar 560 juta dolar AS atau setara Rp 8,4 triliun.

Kepercayaan Filipina terhadap Adhi Karya dan PTPP untuk menggarap proyek tersebut terwujud dalam penandatanganan pada Juli 2023 yang disaksikan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.

Baca juga: BUMN Sakit yang Tak Bisa Perbaiki Kinerja Bakal Ditutup

"Malolos-Clark Railway Project ini menjadi bukti bahwa jika pengelolaan BUMN Karya dijaga dengan benar dan governance-nya mengikuti standar terbaik, maka BUMN Karya dapat berkinerja dan memberikan kontribusi yang optimal," ujar Erick saat kunjungan kerja di Manila, Filipina, seperti dikutip dalam keterangan resminya, Kamis (11/1/2024).

Ia menuturkan, Adhi Karya dan PTPP berhasil memenangkan kontrak pekerjaan yang dilelang dengan menggunakan kerangka pengadaan International Competitive Bidding (ICB) yang distandarkan oleh Asian Development Bank (ADB).

Menurutnya, capaian kontrak ini menjadi salah satu catatan prestasi bahwa BUMN Karya dapat bersaing dengan pemain besar internasional di bidang kontruksi dan menjadi modal BUMN Karya dalam mengikuti pelelangan internasional.

Baca juga: Wamen BUMN: Skema Merger Pelita-Citilink Tunggu Laporan Keuangan Garuda

"Ke depan, BUMN Karya akan terus meningkatkan competitive advantage-nya, sehingga dapat mencari peluang bisnis terbaik baik di kancah domestik maupun internasional dengan tetap menjaga praktik tata kelola perusahaan yang baik," kata Erick.

Adapun dalam pengerjaan Malolos-Clark Railway Project, Adhi Karya dan PTPP sedang dalam proses penerbitan untuk Phillippine Contractors Accreditation Board (PCAB) atau Surat Usaha Jasa Kontruksi (SUJK) dari pemerintah Filipina.

Sementara, proses pembebasan lahan juga tengah dilakukan pemerintah Filipina dan ground breaking atas proyek ini direncanakan pada Maret 2024.

Baca juga: Pelindungan Data Pribadi di BUMN

Pekerjaan sipil untuk proyek ini merupakan kerja sama pembiayaan antara pemerintah Filipina dengan ADB, dan merupakan single infrastructure project financing terbesar yang pernah dilakukan oleh ADB.

Ada 9 kontrak pekerjaan Malolos-Clark Railway Project yang dilelang dengan nilai proyek sebesar 2,75 miliar dollar AS atau setara Rp 41,25 triliun.

Sementara, joint venture atau perusahaan patungan Adhi Karya dan PTPP mendapatkan 2 paket kontrak secara profesional dengan nilai 560 juta dollar AS atau Rp 8,4 triliun, dengan porsi 51 persen Adhi Karya dan 49 persen PTPP.

Baca juga: Mobil Dinas Pejabat Kementerian BUMN Pakai Kendaraan Listrik, Erick Thohir: Hemat BBM!

Kontrak yang diraih Adhi Karya dan PTPP yakni 1 CP (S-01) untuk Blumentritt Extension dan 1 CP (S-03C) untuk South Commuter Railway Project.

Pada CP S-01 memiliki lingkup berupa perpanjangan jalur utara NSCR untuk ruas Malolos-Clark mencapai 1,2 kilometer dengan satu stasiun, sedangkan jalur kereta CP S-03 sepanjang 5,8 kilometer dengan pembangunan dua stasiun di dalamnya.

Adapun pemenang kontrak untuk CP lainnya adalah big player kontraktor internasional seperti Hyundai dari Korea Selatan, Acciona dari Spanyol, Leighton-Belford JV Australia dan UK, dan Lotte-Gullermak JV Korea Selatan dan Turki.

Baca juga: Profil 7 Perusahaan BUMN yang Resmi Dibubarkan Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com