Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Gibran Janjikan 19 Juta Lapangan Kerja, TKN: Target yang Masuk Akal

Kompas.com - 25/01/2024, 20:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengklaim target penciptaan 19 juta lapangan pekerjaan merupakan hal yang masuk akal. Janji ini disebut akan direalisasikan jika pasangan calon (paslon) nomor 2 itu menang dalam Pilpres 2024.

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo mengatakan, target 19 juta lapangan pekerjaan itu termasuk penciptaan 5 juta lapangan kerja dari ekonomi hijau (green jobs).

Menurutnya, target tersebut ditetapkan berdasarkan analisis rasio penciptaan lapangan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi. Bahkan kata dia, target tersebut tergolong penghitungan yang hati-hati (prudent).

Baca juga: Ada Stiker Prabowo-Gibran di Beras Bulog, Dirut Berikan Penjelasan

"Bagi mereka yang rutin membaca indikator ekonomi seperti pertumbuhan dan kesempatan kerja, target tersebut sangat masuk akal. Bahkan jika melihat data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), target tersebut justru tergolong sangat hati-hati," ujarnya dalam diskusi Dilema Hilirisasi Tambang: Dibatasi atau Diperluas? di Hotel Aone, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Dalam bahan paparannya, Dradjad mengutip laporan BPS, di mana jumlah penduduk yang bekerja per Agustus 2023 mencapai 139,85 juta orang, meningkat 4,55 juta dari periode sama di tahun sebelumnya.

Itu berarti sepanjang Agustus 2022-Agustus 2023, perekonomian Indonesia berhasil menciptakan 4,55 juta lapangan kerja baru, dengan rasio penciptaan lapangan kerja sekitar 880.000 per 1 persen pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Hadir di Kampanye Prabowo, Erick Thohir: Saya Cuti, Ada Suratnya

Maka jika pertumbuhan ekonomi dijaga pada level 5 persen, proyeksi selama 5 tahun mendatang menunjukkan potensi penciptaan 22 juta lapangan kerja baru. Angka proyek itu bahkan melampaui target paslon Prabowo-Gibran.

"Jadi kalau pakai data terakhir itu hitungannya semestinya 22 juta, tapi kami mengambil angka konservatif 19 juta," kata Dradjad.

Menurutnya, untuk menciptakan 19 juta lapangan kerja baru, Indonesia hanya butuh pertumbuhan ekonomi rata-rata 4,85 persen per tahun. Ini sejalan dengan paslon Prabowo-Gibran yang bahkan menargetkan pertumbuhan ekonomi 6-7 persen.

Baca juga: Kiat Prabowo Berantas KKN: Gaji Pejabat Harus Besar

Ia menuturkan strategi yang akan dilakukan untuk mencapai target tersebut yakni hilirisasi di berbagai bidang, pembangunan yang tidak Jawa-sentris, mendorong ekonomi kreatif, dan pengembangan UMKM.

Dradjad bilang, dari keempat program tersebut, hilirisasi menjadi andalan utama. Ia mengatakan paslon nomor urut 2 akan menjalankan hilirisasi pada 21 komoditas, berdasarkan peta jalan yang telah disusun pemerintahan saat ini.

Adapun 21 komoditas tersebut yakni batubara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal buton, minyak bumi, gas bumi, sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rajungan, rumput laut, dan garam.

Baca juga: TPN Ganjar Tuding Tak Adil Hanya Undang Prabowo di Natal BUMN, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

"Kami melihat hilirisasi itu adalah salah satu bentuk dari perubahan struktural, dari ekonomi yang berbasis raw material, bahan baku, menuju ekonomi yang berbasis industri pengolahan," ucapnya.

Ia menuturkan, hilirisasi memiliki dampak signifikan bagi perekonomian Indonesia. Menurutnya, tanpa hilirisasi, sebuah negara akan kehilangan peluang kerja, nilai ekonomi, devisa, dan pemasukan dalam jumlah yang besar.

"Oleh karena itu hilirisasi mau tidak mau harus kita jalankan," pungkas dia.

Baca juga: BUMN dalam Pandangan Anies, Prabowo, dan Ganjar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com