Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Yang Pertanyakan Food Estate, Dia Tidak Paham atau Tidak Mau Paham...

Kompas.com - 31/01/2024, 20:36 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto menyatakan, pihak-pihak yang mempertanyakan program food estate adalah orang yang tidak memahami pentingnya lumbung pangan itu.

Ia menuturkan, menggarap food estate adalah keharusan sehingga perlu dilanjutkan programnya oleh pemerintahan selanjutnya.

"Kalau ada tokoh-tokoh nasional yang mempertanyakan food estate, menurut saya, hanya dua kemungkinan dia tidak paham atau dia tidak mau paham, dan dua-duanya itu tidak baik," ujar Prabowo dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di The Ritz-Carlton Jakarta Pacific Place, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Deretan Food Estate yang Dianggap Gagal di Indonesia

Menurut Menteri Pertahanan ini, food estate merupakan pemikiran strategis yang bahkan sudah ada sejak dahulu kala. Ia bilang, tokoh proklamator Ir. Soekarno juga sudah memikirkannya.

"Bahkan sebelumnya dari Belanda sudah ada rencana-rencana yang lama, ini kita tinggal buka lagi," imbuh dia.

Sebelumnya, Prabowo pernah mengatakan bahwa pembangunan food estate tetap menjadi strategi utamanya untuk meningkatkan produksi pangan.

Hal itu diungkapkan Prabowo dalam sesi tanya jawab pada acara dialog capres bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2024)

Kala itu, Prabowo ditanya mengenai strateginya dalam meningkatkan produksi dan kemandirian pangan. Menurut dia, food estate menjadi strategi paling utama dan RI harus mempunyai food estate yang besar.

“Salah satu strategi paling utama adalah food estate, lumbung padi yang sudah digagas oleh Pak Ibnu Sutowo dari tahun 1970, jadi sudah hampir 50 tahun lalu, dan ini satu-satunya jalan,” ujar Prabowo.

"Kita harus bantu semua petani kita, kita harus bikin makmur. Jadi, anaknya petani mau jadi petani," imbuh dia.

Sebagai informasi, program food estate adalah salah satu proyek yang sudah dikembangkan pemerintahan saat ini untuk ketahanan pangan. 

Baca juga: Mahfud MD Sindir Food Estate: Menanam Singkong, Panennya Jagung

Pemerintah menargetkan sejumlah lokasi untuk program lumbung pangan ini, di antaranya di Papua, Maluku, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

Mengutip Buku Pintar Pengembangan Food Estate oleh Kementerian Pertanian, food estate adalah program usaha budidaya tanaman berskala luas, atau lebih dari 25 hektar dengan konsep pertanian modern. 

Konsep pertanian ini menggunakan sistem industrial berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), akses permodalan, dijalankan oleh organisasi, dan dikelola dengan manajemen modern.

Ada beberapa komoditas yang dikembangkan dalam program lumbung pangan ini, seperti padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, sorgum, buah-buahan, sayur-sayuran, sagu, kelapa sawit, tebu, serta ternak sapi atau ayam.

Baca juga: Mentan: Food Estate Bukan Proyek Instan, Butuh Proses

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com