Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grab Raup Laba Rp 171,9 Miliar pada Kuartal IV 2023, Ini Pendorongnya

Kompas.com - 23/02/2024, 17:11 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan penyedia layanan transportasi daring Grab melaporkan laba sebesar 11 juta dollar AS pada kuartal IV 2023. Angka ini setara Rp 171,9 miliar, dengan asumsi kurs Rp 15.630 per dollar AS.

Dikutip dari CNBC, Jumat (23/2/2024), angka tersebut sangat kontras dibandingkan dengan kerugian sebesar 391 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 6,1 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan laba Grab terutama disebabkan oleh peningkatan dalam EBITDA yang disesuaikan, perubahan nilai wajar dalam investasi, dan penurunan biaya kompensasi berbasis saham.

Baca juga: Bantu UMKM dan Pelamar Kerja, Grab-EBC Luncurkan Joob

Ilustrasi perusahaan penyedia layanan transportasi daring Grab.SHUTTERSTOCK/TY LIM Ilustrasi perusahaan penyedia layanan transportasi daring Grab.
Sementara itu, pendapatan Grab pada kuartal IV 2023 tercatat sebesar 653 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 10,1 triliun.

Adapun kerugian Grab sepanjang tahun 2023 mencapai 485 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 7,5 triliun, turun 72 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain layanan transportasi daring, Grab juga menyediakan layanan keuangan, serta pengiriman makanan, bahan makanan, dan paket.

CFO Grab Peter Oey menyatakan, pihaknya melihat adanya kondisi mobilitas yang melebihi level sebelum pandemi Covid-19. Selain itu, sektor pariwisata juga meningkat pesat.

Baca juga: Grab Indonesia dan OVO Donasi Rp 3,5 Miliar untuk Korban Konflik Gaza

“Jika Anda melihat bisnis pengiriman, kami mencatat rekor pertumbuhan 13 persen secara tahunan. Kami sekarang juga memiliki lebih banyak pengguna di platform kami pada saat yang bersamaan. Jadi kami mempunyai momentum yang sangat kuat,” katanya.

Ke depan, Grab membidik pendapatan berkisar antara 2,70 miliar hingga 2,75 miliar dollar AS sepanjang tahun 2024. Namun, angka tersebut lebih rendah dari perkiraan konsensus analis LSEG, yakni 2,8 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com