Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Mahal, Ekonom Prediksi Inflasi Naik hingga Lebaran 2024

Kompas.com - 27/02/2024, 12:34 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi mahalnya harga beras akan berdampak terhadap kenaikan inflasi hingga Lebaran 2024.

Josua mengatakan, musim panen diperkirakan akan masuk pada periode Maret dan April yang menyebabkan peningkatan pasokan. Namun, kata dia, permintaan akan terus meningkat lantaran bertepatan dengan bulan Ramadan dan Idul Fitri.

"Oleh karena itu, kami memperkirakan inflasi bahan makanan masih akan meningkat hingga Idul Fitri," kata Josua saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Stabilisasi Harga Pangan, ID FOOD Genjot Stok Gula hingga Cabai

Josua juga mengatakan, upaya pemerintah untuk mendistribusikan bantuan sosial berupa beras kepada masyarakat berpenghasilan rendah, diperkirakan membatasi stok beras untuk masyarakat berpendapatan menengah, yang berujung pada kenaikan harga beras medium dan premium.

"Selain itu, kebijakan impor juga agak terhambat oleh beberapa negara yang menerapkan pembatasan ekspor pangan terutama beras," ujarnya.

Josua mengatakan, kenaikan harga beras turut memengaruhi kenaikan harga pangan lainnya. Ia mengatakan, apabila harga beras naik, harga makanan pengganti beras pasti akan naik.

Baca juga: Info Pangan 27 Februari 2024, Harga Beras, Cabai, dan Telur Naik

"Harga jual makanan siap saji juga akan meningkat karena sebagian besar makanan menggunakan beras sebagai bahan baku utamanya," tuturnya.

Lebih lanjut, Josua mengatakan, kenaikan harga pangan akan berimplikasi pada penurunan belanja masyarakat. Terutama belanja barang tahan lama, belanja barang kebutuhan sekunder, dan tersier atau konsumen juga menahan belanja dan cenderung menabung.

Karenanya, ia mengatakan, pemerintah perlu memastikan pendapatan riil masyarakat tidak menurun signifikan.

Baca juga: Lonjakan Harga Beras dan Krisis Pangan

"Atau dengan perkataan lain pemerintah perlu menjaga harga-harga barang diatur pemerintah (Listrik, LPG, BBM RON-88) agar tidak makin membebani masyarakat sehingga daya beli masyarakat dapat tumbuh solid menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 ini," ucap dia.

Sebelumnya, harga bahan pokok (Bapok) pada Selasa (27/2/2024) di tingkat nasional rata-rata mengalami kenaikan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di laman resmi panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pukul 08.45 WIB, harga beras premium naik sebesar Rp 200 per kilogram (kg) menjadi Rp 16.570 per kg dibandingkan harga kemarin.

Baca juga: Waspadai Lonjakan Inflasi akibat Kenaikan Harga Beras

Kemudian, harga beras medium naik sebesar Rp 40 per kilogram (kg) menjadi Rp 14.340 per kg dibandingkan harga kemarin.

Padahal, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan HET beras dibagi berdasarkan pembagian wilayah, yakni zonasi wilayah yakni zona 1 untuk Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi.

Kemudian, untuk zona 2 untuk Sumatera selain Lampung, Sumsel, NTT, dan Kalimantan. Sementara zona 3 untuk Maluku dan Papua.

Baca juga: Harga Beras dan Cabai Melambung, Bagaimana Dampaknya ke Inflasi?

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com