Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menimbang Potensi Pertumbuhan Pinjol Jelang Ramadhan

Kompas.com - 07/03/2024, 20:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, penyaluran pinjaman industri peer to peer lending alias pinjaman online (pinjol) pada 2024 akan meningkat. Namun demikian, pertumbuhanya diproyeksikan akan melambat.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM, dan LJK Lainnya OJK Agusman mengatakan, menjelang Ramadhan dan Lebaran biasanya terdapat peningkatan kebutuhan tambahan dana di masyarakat.

Berdasarkan data historis dua tahun terakhir, memasuki bulan Ramadhan 2022 yaitu Maret 2022 tercatat penyaluran pinjaman naik signifikan mencapai Rp 23,07 triliun dalam satu bulan tersebut.

Baca juga: Cara Cek Pinjol Resmi Berizin OJK Lewat WhatsApp

Sejumlah platform fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online (pinjol) masih dirundung masalah gagal bayar, dengan rasio Tingkat Wanprestasi 90 hari (TWP90) yang tinggi.SHUTTERSTOCK/JIRSAK Sejumlah platform fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online (pinjol) masih dirundung masalah gagal bayar, dengan rasio Tingkat Wanprestasi 90 hari (TWP90) yang tinggi.

Namun demikian, pada 2023 tidak ditemukan adanya peningkatan penyaluran pinjaman pada industri P2P lending menjelang bulan Ramadhan,

"Sehingga belum dapat disimpulkan adanya pengaruh bulan Ramadhan terhadap penyaluran pinjaman P2P lending," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (7/3/2024).

Ia menambahkan, OJK melakukan pemantauan terhadap perkembangan tingkat wanprestasi (TWP90) industri fintech peer to peer lending.

Per Januari 2024, angka TWP90 berada pada level 2,95 persen. OJK menjaga agar angka dimaksud masih terkendali di bawah 5 persen.

Baca juga: OJK: 16 Perusahaan Pinjol Belum Penuhi Ketentuan Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

Agusman mengimbau, seluruh penyelenggara dapat terus memerhatikan mitigasi risiko dan melakukan penguatan credit scoring sehingga kualitas pendanaan tetap terjaga.

Lebih lanjut, OJK menargetkan penyaluran pendanaan kepada sektor produktif dan UMKM dapat mencapai porsi 40 persen dari outstanding pendanaan. Hal tersebut tertuang pada target Roadmap Penguatan dan Pengembangan LPBBTI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com