Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih PTBA 2023 Anjlok 51 Persen Jadi Rp 6,1 Triliun, Ini Sebabnya

Kompas.com - 08/03/2024, 11:08 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 38,5 triliun sepanjang 2023 atau turun 10,6 persen dibanding 2022 sebesar 42,6 triliun.

Penurunan pendapatan juga menggerus laba bersih perusahaan, yang tercatat Rp 6,1 triliun pada 2023, atau turun 51,58 persen dibanding laba bersih tahun 2022 sebesar Rp 12,6 triliun.

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Farida Thamrin mengatakan, penurunan laba dan pendapatan terjadi karena penurunan harga batu bara.

Baca juga: Elnusa Kantongi Laba Bersih Rp 503 Miliar di 2023, Naik 33 Persen

Laba bersih turun karena harga penjualan yang turun 23 persen. Untuk ICI-3 turun hampir 34 persen,” kata Farida di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

“Kedua dari sisi biaya ini memang hampir sama antara biaya di 2023 dan 2022 dari royalti, angkutan dan penambangan,” tambahnya.

Rata-rata harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 34 persen dari 127,8 dollar AS per ton pada Januari - Desember 2022 menjadi 84,8 dollar AS per ton secara tahunan.

Sementara itu, harga pokok penjualan mengalami kenaikan, di antaranya pada komponen biaya royalti, angkutan kereta api, dan jasa penambangan.

Farida menambahkan, jika dibandingkat per kuartal, pada kuartal IV - 2023 harga mulai mengalami penurunan. Dia berharap pada 2024 meskipun harga berfluktuasi, PTBA optimis bisa mempertahankan laba tetap positif.

“Kalau dibandingkan per kuartal sebelumnya, di kuartal IV biayanya makin lama makin turun. 2024 kita harapkan, kalaupun harganya turun laba besih bisa dijaga dengan baik,” jelas dia.

Sementara itu Direktur Utama PTBA Arsal Ismail menyatakan, tahun ini perseroan memiliki beberapa tantangan, seperti koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar.

“Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik,” jelas dia.

Pihaknya juga konsisten mengendepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan optimal.

Selain itu, perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak bagi kinerja keuangan.

Baca juga: Jasa Marga Kantongi Laba Bersih Rp 6,8 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Adapun total produksi PTBA sepanjang 2023 sebesar 41,9 juta ton atau tumbuh 13 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 37,1 juta ton. Kenaikan produksi diikuti oleh peningkatan volume penjualan sebesar 37 juta ton atau naik 17 peren dibandingkan tahun sebelumnya.

“Penjualan secara tonase penjualan PTBA selama 2023 sebesar 37 juta ton. Dari situ, 58 persennya untuk domestik, dan 42 persen ekspor. Dari 58 persen domestik mayoritas keapda PLN, selain itu kami juga mencukupi pembelian untuk PT Semen Indonesia dan Pupuk Indonesia,” jelasnya.

Dia mengatakan, ekspor batu bara tercatat sebesar 15,6 juta ton atau naik 25 persen dibandingkan 2022. Penjualan domestik sebesar 21,4 juta ton atau tumbuh 12 persen.

Dia bilang, sampai saat ini, pasar PTBA diantaranya adalah China, Korea Selatan, dan India yang merupakan terbesar. Sementara itu, PTBA tidak banyak mengekspor ke Jepang karena Jepang memiliki kebutuhan kalori tinggi.

“Untuk ke depan ekspornya saat ini masih ke negara-negara tersebut, ada juga kami juga sudah masuk ke Thailand, Vitenam tapi fokus saat ini ke China, India, dan Korsel,” ucap dia.

Baca juga: Laba Bersih Tembus Rp 32 Triliun, BRI Bagikan Dividen Rp 48,1 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com