Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target Gabung ke InJourney Oktober 2024, Bos Garuda: Ekuitasnya mesti Dipositifkan...

Kompas.com - 08/03/2024, 15:12 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra tengah mengupayakan agar proses penggabungan perusahaan ke Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, InJourney, rampung sebelum pergantian pemerintahan baru.

Namun dia belum dapat memastikan apakah hal tersebut dapat terealisasi. Pasalnya, kondisi keuangan perseroan masih belum menunjukkan kinerja yang positif.

Oleh karenanya, selama proses penggabungan ini maskapai pelat merah tersebut terus memperbaiki kinerja keuangan perseroan terutama dari sisi ekuitas.

Baca juga: Garuda Kecipratan Rezeki Konser Taylor Swift, Penumpang ke Singapura Naik 30 Persen

"Masih minus equity-nya. mesti di-plus-in dulu, makanya Oktober itu (target gabung), kita mesti plus-in dulu. Siap apa enggak? Ya kita harus lakukan. Tapi Insya Allah," ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Lebih lanjut Irfan mengungkapkan strategi yang akan dilakukan untuk memperbaiki ekuitas perusahaan, di antaranya melalui memperbanyak profit dan melakukan accounting treatment.

Adapun nantinya proses penggabungan perusahaan ke ekosistem InJourney akan serupa dengan yang dilakukan BUMN pengelola bandara, yakni PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) yang masuk ke dalam subholding InJourney Airports atau PT Angkasa Pura Indonesia.

"Insya Allah nanti kalau digabungkan kita punya subholding yang bisa mengurusi aviasi tourism dan jika misalnya airport-nya Angkasa Pura Indonesia masih bisa intinya serumah," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Garuda Indonesia akan bergabung ke InJourney.

Erick menargetkan penggabungan tersebut bisa terlaksana pada tahun ini sebelum masa jabatannya sebagai Menteri BUMN di bawah kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir pada Oktober 2024.

“Kita lagi propose Garuda masuk ekosistem InJourney. Kan Garuda sama Citilink saja. Kalau bisa sebelum bulan Oktober," ujar Erick kepada awak media saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, dikutip Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Garuda Indonesia Kembali Menang dari Greylag di Pengadilan Paris

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pernah mengungkapkan, Garuda Indonesia akan bergabung ke InJourney setelah keuangan maskapai penerbangan pelat merah itu dalam kondisi sehat.

Pria yang akrab disapa Tiko itu bilang, saat ini restrukturisasi Garuda Indonesia pun telah rampung dan optimistis mencatatkan kinerja keuangan yang baik. Dengan demikian, sudah bisa bergabung ke InJourney.

"Tahun ini (rencana penggabungan Garuda Indonesia ke Injourney)," kata dia saat ditemui di Ballroom Putri Duyung Ancol, Jakarta, Senin (19/2/2024).

"Garuda sudah tuntas restrukturisasi, nanti lihat laporan keuangannya bagus tahun ini," tambah Tiko.

Baca juga: Penumpang Garuda Bisa Beli Paket Roaming Internasional Pakai Aplikasi FlyGaruda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com