ANTHONY Albanese, Perdana Menteri Australia memberikan pernyataan pada Pertemuan Tingkat Tinggi Khusus ASEAN-Australia di Melbourne, “Lebih dari wilayah lain, Asia Tenggara adalah takdir masa depan Australia.”
Tahun ini menandai lima dekade hubungan antara ASEAN dengan Australia. Sebagai Mitra Wicara (Dialogue Partners) pertama ASEAN tahun 1974, berbagai kerja sama sudah dilakukan, meliputi politik dan keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Nilai perdagangan antara ASEAN dan Australia adalah 101 miliar dollar AS, yang berkontribusi hanya 2,6 persen dari total perdagangan ASEAN (2022).
Perdagangan antarnegara ASEAN (intra-ASEAN) memberikan kontribusi terbesar pada total perdagangan di ASEAN dengan 22 persen.
Diikuti oleh Tiongkok (19 persen), Amerika Serikat (11 persen), dan Uni Eropa (7,7 persen). Selain itu, Jepang (7 persen), Korea Selatan (5,8 persen), Taiwan (4,9 persen), dan India (2,9 persen).
Dari sudut pandang Australia, Tiongkok adalah mitra perdagangan terbesar dengan kontribusi sebesar 28 persen.
Asia Tenggara berada di posisi kedua sebagai mitra perdagangan terbesar dengan kontribusi sebesar 15 persen. Kontribusi ini tetap stabil antara 14 hingga 15 persen selama lebih dari dua dekade.
Perbandingan kedua fakta tersebut menunjukkan perbedaan pandangan tiap pihak terhadap mitra dagangnya.
Dengan mempertimbangkan bahwa setiap wilayah memiliki pasar domestik dan jarak yang berbeda satu sama lain, lebih akurat untuk membandingkan pertumbuhan nilai perdagangan.
Antara tahun 2010 dan 2022, nilai perdagangan antara ASEAN dan Australia mengalami pertumbuhan sebesar 76 persen, atau rata-rata 4,8 persen per tahun.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan tahunan perdagangan ASEAN sebesar 5,6 persen. Ini menandakan bahwa masih terdapat ruang untuk meningkatkan perdagangan antara ASEAN dan Australia.
Dalam periode sama, perdagangan antara ASEAN dan Tiongkok tumbuh sebesar 9,8 persen per tahun, menunjukkan dinamika perdagangan yang lebih kuat.
Sebagai tambahan, perdagangan ASEAN dengan Taiwan tumbuh 7,6 persen, dengan Amerika Serikat 7,3 persen, Korea Selatan 6,7 persen, dan India 5,9 persen per tahun.
Pada 2022, ASEAN menerima total investasi sebesar 225 miliar dollar AS, di mana hanya 2 miliar dollar AS atau kurang dari 1 persen yang berasal dari Australia.
Sebagian besar investasi datang dari Amerika Serikat (16 persen), diikuti oleh investasi intra-ASEAN (12 persen), Jepang (12 persen), Uni Eropa (11 persen), dan Tiongkok (6.9 persen).