Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Dagang RI Surplus 46 Bulan Berturut-turut, tapi Nilainya Kian Susut

Kompas.com - 15/03/2024, 11:10 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tren surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada Februari 2024. Namun demikian, nilainya kembali menurun secara tahunan (year on year/yoy) ataupun bulanan (month to month/mtm).

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, neraca dagang Indonesia mencatat surplus sebesar 870 juta dollar AS pada Februari 2024. Ini menjadi surplus neraca dagang ke-46 secara berturut-turut sejak Mei 2020.

Surplus neraca dagang itu dibentuk oleh nilai ekspor yang menurun dan impor meningkat. Tercatat nilai ekspor sebesar 19,31 miliar dollar AS dan impor sebesar 18,44 dollar AS.

"Pada Februari 2024 neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 0,87 miliar dollar AS," kata Amalia dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (15/3/2024).

Baca juga: Surplus Neraca Dagang Berlanjut, tetapi Nilainya Menyusut

Nilai surplus neraca dagang itu turun 4,54 miliar dollar AS jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Tercatat pada Februari tahun lalu nilai surplus neraca dagang mencapai 5,40 miliar dollar AS.

Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Januari 2024, nilai surplus neraca dagang juga susut. Amalia memaparkan, nilai surplus neraca dagang turun 1,13 miliar dollar AS dari Januari lalu sebesar 2,02 miliar dollar AS.

"Yang menjadi catatan, surplus Februari 2024 relatif lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, dan bulan yang sama pada tahun lalu," tuturnya.

Baca juga: Surplus Neraca Dagang Susut, Kemenkeu Waspadai Kondisi Global 2024

 


Lebih lanjut, Amalia bilang, surplus neraca dagang RI masih ditopang oleh komoditas nonmigas yang mencatat surplus sebesar 2,63 miliar dollar AS. Adapun penyumbang utama surplus komoditas nonmigas ialah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani nabati (HS 15), serta besi dan baja (HS 72).

"Surplus neraca perdagangan nonmigas Februari 2024 ini lebih rendah jika dibandingkan bulan lalu dan Februari sebelumnya," ujarnya.

Sementara itu, komoditas migas kembali mencatatkan defisit. Tercatat komoditas migas mengalami defisit sebesar 1,76 miliar dollar AS, dengan penyumbang utama hasil minyak maupun minyak mentah.

"Defisit neraca perdagangan migas Februari 2024 ini lebih rendah dari bulan sebelumnya maupun dibandingkan bulan yang sama tahun 2023," ucap Amalia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com