Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Merosot di Tengah Proyeksi Bank Sentral AS Turunkan Suku Bunga

Kompas.com - 15/03/2024, 17:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) jelang akhir pekan merosot di tengah pasar memproyeksikan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih mempertahankan suku bunga acuannya atau Fed Fund Rate (FFR).

Pada akhir perdagangan Jumat (15/3/2024), kurs rupiah melemah 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp 15.599 per dollar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.580 per dollar AS.

"Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh prospek Fed Funds Rate yang masih akan tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan sejalan dengan inflasi AS yang masih sulit turun," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri, di Jakarta.

Baca juga: BI Siapkan Rp 197,6 Triliun untuk Penukaran Rupiah Ramadhan dan Idul Fitri

Ilustrasi uang. Daftar uang Rupiah yang dicabut dan ditarik dari peredaran oleh BI. Uang Rupiah yang ditarik BI.PIXABAY/MOHAMAD TRILAKSONO Ilustrasi uang. Daftar uang Rupiah yang dicabut dan ditarik dari peredaran oleh BI. Uang Rupiah yang ditarik BI.

Reny menuturkan data sektor tenaga kerja AS yang dirilis pekan lalu menunjukkan tingkat pengangguran yang meningkat menjadi sebesar 3,9 persen pada Februari 2024, lebih tinggi dari perkiraan pasar dan Januari 2024 yang sebesar 3,7 persen.

Sementara itu, terdapat sedikit kenaikan pada non-farm payrolls (NFP) AS dengan penambahan sebesar 275.000 pada Februari 24 seiring meningkatnya pekerjaan pada sektor kesehatan.

Lebih lanjut, inflasi AS terbaru dirilis meningkat menjadi 3,2 persen (yoy) pada Februari 2024, lebih tinggi dibandingkan perkiraan pasar sebesar 3,1 persen (yoy) karena adanya kenaikan harga pangan dan energi.

Begitu pula untuk inflasi inti meningkat sebesar 3,8 persen (yoy) pada Februari 2024, di atas konsensus sebesar 3,7 persen (yoy). The Fed memperkirakan ekonomi AS tumbuh lebih rendah sebesar 1,4 persen pada 2024 dibandingkan capaian pertumbuhan sebesar 2,5 persen pada 2023.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Merah di Awal Sesi

Perkembangan data-data ekonomi AS tersebut membuat AS berhati-hati sebelum menyesuaikan arah suku bunganya, sehingga hampir dapat dipastikan pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Maret 2024, The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,5 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com