Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Sebut "Net Buy" Asing hingga Maret 2024 Sebesar Rp 28,2 Triliun

Kompas.com - 02/04/2024, 17:47 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pengawas pasar modal Inarno Djajadi mengatakan hingga 28 Maret 2024, asing mencatatkan net buy Rp 28,2 triliun year to date (ytd).

“Pasar saham domestik sampai 28 Maret 2024 melanjutkan tren penguatan dimana IHSG menguat 0,22 persen ytd ke level 7.288,81,” kata Inarno secara virtual, Selasa (2/4/2024).

“Nilai kapitalisasi pasar Rp 11,6 triliun naik 0,15 persen ytd, membukukan net buy Rp 28,28 triliun ytd,” lanjutnya.

Inarno menjelaskan, likuiditas transaksi rata-rata transaksi pasar saham Rp 10,98 triliun ytd. Di pasar obligasi indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,14 persen ytd ke level 378,88.

Baca juga: OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 11,28 Persen pada Februari 2024

Sementara di industri pengelolaan investasi nilai AUM per 27 Maret 2024 tercatat Rp 818,17 tirliun atau turun 0,80 persen ytd.

Dengan nilai aktiva bersih atau NAB reksadana tercatat sebesar Rp 488,73 triliun atau turun 2,54 persen ytd dan net redemption sebesar Rp 29,95 triliun pada Maret 2024.

“Antusiasme penghimpunan dana di pasar modal juga masih terlihat, tercatat nilai penawaran umum sebesar Rp 48 tiliun dengan emiten baru tercatat 15 emiten hingga 28 Maret 2024,” jelasnya.

Hingga saat ini, Inarno mengatakan terdapat 123 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 59,68 triliun.

Baca juga: Daftar Pinjol Resmi Berizin OJK April 2024

Bursa karbon

Inarno mengungkapkan, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 28 Maret 2024 tercatat 53 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume sebesar 571.000 ton CO2 eq dan akumulasi nilai sebesar Rp 35,30 miliar.

“Rinciannya, nilai transaksi 27,89 persen di pasar reguler, 19,76 persen di pasar negosiasi dan 52,35 persen di pasar lelang,” ungkap dia.

Kedepan, potensi bursa karbon masih sangat besar mengingat terdapat 3.546 pendaftar yang tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRNPPI), dan tingginya potensi unit karbon yang ditawarkan.

Baca juga: Melihat Kondisi Pasar Modal, Usai KPU Umumkan Pemenang Pemilu 2024

Kasus di pasar modal

Inarno mengatakan, dalam rangka penegakan hukum di pasar modal selama 2024, OJK telah mengenakan sanksi administratif atas pemeriksaan kasus di pasar modal kepada 45 pihak. 

Sanksi tersebut terdiri dari sanksi administratif berupa denda Rp 17,2 miliar, 13 erintah tertulis, 1 pembekuan izin perserorangan, dan 1 pencabutan izin orang perseorangan.

Kemudian, 2 peringatan tertulis, serta mengenakan sanksi administratif berupa denda atas keterlambatan dengan nilai sebesar Rp 15,7 miliar kepada 179 pelaku jasa keuangan di pasar modal,.

Selanjutnya, 25 peringatan tertulis atas keterlambatan penyampaian laporan, serta mengenakan 2 sanksi administratif berupa peringatan tertulis atas selain keterlambatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com