Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mata Uang Australia dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Kompas.com - 14/04/2024, 14:48 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Mata uang Australia adalah dollar dengan kode internasional yakni AUD. Jika dirupiahkan, 1 AUD setara dengan Rp 10.450.

AUD sendiri adalah singkatan dari Australian dollar. Di pasar mata uang internasional, dolar Australia juga dikenal sebagai dolar Aussie atau biasa juga disebut hanya Aussie. AUD menggantikan pound Australia pada tahun 1966.

Dolar Australia adalah mata uang resmi di Negeri Kanguru tersebut. Mata uang benua Australia itu juga digunakan di beberapa negara dan wilayah independen di Pasifik Selatan, termasuk Papua Nugini, Pulau Christmas, Kepulauan Cocos, Nauru, Tuvalu, dan Pulau Norfolk.

AUD menjadi mata uang mengambang bebas pada tahun 1983. Selain ekonominya yang maju, Australia juga merupakan salah satu negara terkaya di dunia dalam hal sumber daya alam, termasuk logam, batu bara, berlian, daging, dan wol.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Timor Leste dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal mata uang Australia

Dollar AUD sebagai mata uang Australia pertama kali diperkenalkan pada 14 Februari 1966, menggantikan pound Australia. Pada saat ini, mata uang tersebut dipatok ke pound sterling Inggris dengan harga 2 dolar per satu pound.

Pada tahun 1967, Australia meninggalkan patokan pound sterling dan dipatok ke dolar AS pada 0,8929 dollar Australia per satu dollar AS.

Kemudian pada tahun 1976, AUD menjadi mata uang mengambang bebas pada tahun 1983 sehingga berfluktuasi sesuai kekuatan permintaan dan penawaran.

Mata uang negara Australia ini diedarkan oleh Reserve Bank of Australia (RBA) sebagai bank sentral Australia, yang menetapkan kebijakan dan masalah moneter negara serta mengelola jumlah uang beredar Australia.

Baca juga: Kurs Mata Uang China ke Indonesia, Lengkap untuk Jual dan Beli

Bank sentral tersebut, yang seluruhnya dimiliki oleh pemerintah Australia, didirikan pada tahun 1960

Karena Australia adalah salah satu eksportir batu bara dan bijih besi terbesar di dunia, nilai mata uang negara Australia sangat bergantung pada harga komoditas.

Selama kemerosotan komoditas pada tahun 2015, harga minyak mencapai titik terendah dalam satu dekade dan harga bijih besi dan batu bara juba turun ke titik terendah.

Akibatnya, mata uang Benua Australia melemah tajam, jatuh lebih dari 15 persen terhadap dollar AS dan setara dengan dolar Selandia Baru (NZD), penurunan tajam AUD yang tidak pernah terlihat sejak tahun 1970an.

Baca juga: Apa Mata Uang Singapura dan Berapa Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Mata uang Australia jika ditukarkan ke rupiah nilainya sama dengan Rp 10.450.Laman Reserve Bank of Australia Mata uang Australia jika ditukarkan ke rupiah nilainya sama dengan Rp 10.450.

Mata uang Australia ke rupiah

Untuk nilai tukar kurs, mata uang Australia ke rupiah relatif stabil di kisaran Rp 10.450 per setiap 1 AUD.

Dikutip dari laman Kalkulator Kurs Bank Indonesia (BI), untuk kurs tengah, mata uang Australia ke rupiah Rp 10.486.

Sementara untuk kurs jual, mata uang Australia ke rupiah dihargai Rp 10.818, serta kurs beli Rp 10.153.

Sebagai contoh, 1 AUD berapa rupiah dan 100 dollar Australia berapa rupiah? Bila menggunakan kurs tengah, jawabannya masing-masing adalah Rp 10.840 dan Rp 1.048.599.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Myanmar dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com