Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Kompas.com - 23/04/2024, 09:44 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (23/4/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah dalam pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.10 WIB, IHSG berada pada level 7.121,01 atau naik 47,19 poin (0,67 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.073,82.

Sebanyak 227 saham melaju di zona hijau dan 154 saham di zona merah. Sedangkan 177 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume 2,4 miliar saham.

Baca juga: MK Tolak Gugatan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat dan IHSG Kikis Pelemahan

Research Division MNC Sekuritas T. Herditya Wicaksana mengatakan, koreksi IHSG semakin terbatas usai pelemahan yang terjadi pada penutupan perdagangan kemarin yang masih didominasi oleh volume penjualan.

“Saat ini, diperkirakan posisi IHSG sedang berada di akhir wave A dari wave (2), sehingga koreksi IHSG akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat untuk membentuk wave B,” kata Herditya dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Nikkei 0,01 persen (2,09 poin) ke level 37.440,09, Hang Seng Hong Kong menguat 1,05 persen (172,94 poin) ke posisi 16.684,63, dan Strait Times bertambah 0,97 persen (31,2 poin) ke level 3.256,37. Sementara itu, Shanghai Komposit melemah 0,5 persen (16,6 poin) ke level 3.027,91.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.21 WIB rupiah berada pada level Rp 16.248 per dollar AS atau turun 11 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.237 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, sentimen terlihat lebih positif pagi ini untuk aset berisiko. Sebagian besar nilai tukar emerging market menguat terhadap dollar AS, demikian pula indeks saham Asia.

"Rupiah berpeluang menguat terhadap dollar AS hari ini," kata Ariston kepada Kompas.com.

Dia bilang, dengan tidak adanya insiden baru atau komentar yang memanasi konflik di Timur Tengah, kekhawatiran pasar juga mereda dan mendorong pelaku pasar masuk lagi ke aset berisiko. Selain itu, neraca perdagangan Indonesia bulan Maret yang surplus melebihi bulan sebelumnya juga memberikan sentimen positif untuk rupiah.

"Di sisi lain, bila konflik kembali memanas hari ini, sentimen pasar bisa langsung berbalik arah. Hari ini, Potensi penguatan rupiah ke arah Rp 16.150 per dollar AS, dengan potensi resisten sekitar Rp 16.250 per dollar AS," jelas dia.

Baca juga: Mampukah IHSG Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com