Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Ada Dua Mesin "Tap" di MRT Jakarta? Ini Alasannya

Kompas.com - 02/05/2024, 22:08 WIB
Yohana Artha Uly,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para pengguna MRT Jakarta, pasti mengetahui bahwa pada gate in atau gate out terdapat dua mesin 'tap' atau mesin validator.

Posisi dua mesin itu sejajar dengan satu di posisi berdiri dan satu di posisi tidur alias menempel pada gate MRT.

Keduanya pun sama-sama bisa digunakan para penumpang MRT untuk bertransaksi. Lalu kenapa perlu disediakan dua mesin dengan posisi sejajar tersebut?

Baca juga: Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Ilustrasi MRT Jakarta.SHUTTERSTOCK/RAHMAN HILMY NUGROHO Ilustrasi MRT Jakarta.

Penempatan dua mesin itu bukan tanpa alasan, yakni bertujuan mengintegrasi sistem pembayaran dengan JakLingko serta mempercepat proses pergerakan penumpang saat tap in dan tap out.

Direktur Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta Mega Tarigan menjelaskan, mesin tap yang menempel pada gate adalah mesin yang disediakan MRT, sedangkan mesin tap yang berdiri adalah yang disediakan JakLingko.

Ia bilang, mesin JakLingko itu untuk memfasilitasi program tarif integrasi pada tiga moda transportasi yang digunakan warga Jakarta, yaitu MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta dengan ongkos maksimal Rp 10.000.

"Jadi bermula dari kebijakan pemerintah yang ingin melayani masyarakat dengan lebih baik. Ingin memberikan insentif untuk orang yang memang menggunakan transportasi publik. Karena itu di 2022 muncullah kebijakan tarif terintegrasi," ujarnya dalam media briefing MRTJ Fellowship, dikutip Kamis (2/5/2024).

Baca juga: Terbang ke Jepang, Menhub Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Di sisi lain, mesin JakLingko tersebut berperan penting untuk mengurai antrean saat tap in dan tap out. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan sistem yang digunakan antara mesin tap MRT dengan kartu pembayaran yang diterbitkan bank.

Mega menjelaskan, pada pembangunan MRT Jakarta Fase I atau Bundaran HI-Lebak Bulus yang bekerja sama dengan kontraktor Jepang, sistem pembayaran yang digunakan turut mengikuti standar Jepang.

Jepang sendiri sistem pembayarannya bersifat close loop, yaitu kartu yang diterbitkan hanya untuk digunakan pada transportasi tersebut. Maka sistem di mesin tap MRT pada dasarnya didesain untuk kartu yang diterbitkan MRT.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com