Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestapa Sepatu Bata, Eksis Sejak Zaman Belanda, Kini Terus Merugi

Kompas.com - Diperbarui 04/05/2024, 23:18 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - PT Sepatu Bata Tbk (BATA), sebuah perusahaan produsen sepatu yang sudah beroperasi selama ratusan di Indonesia, baru saja mengumumkan penutupan pabrik di Purwakarta, Jawa Barat.

Perusahaan ini sempat mengalami masa kejayaan di Indonesia sejak tahun 1980-an dan terus berlanjut hingga tahun 2000-an. Bahkan, puluhan tahun silam, di Tanah Air sempat muncul tren di kalangan anak sekolah, kalau enggak pakai sepatu Bata, rasanya ketinggalan zaman.

Menjelang setiap tahun ajaran baru di sekolah, Bata juga gencar memasang iklan koleksi sepatu barunya di surat kabar dan televisi. Hal ini sukses membuat anak-anak mengalami eforia berburu sepatu baru saat liburan sekolah.

Namun mulai 2020, keuangan perusahaan mulai limbung dan berlanjut hingga sekarang. Laporan keuangan terbaru, Bata mengalami kerugian empat tahun berturut-turut.

Baca juga: Siapa Pemilik PO Bus Sugeng Rahayu yang Dulu Bernama Sumber Kencono?

Dalam keterangan yang disampaikan melalui Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan sudah tak sanggup menanggung kerugian akibat kapasitas produksi dari pabrik Purwakarta yang sudah tidak seimbang dengan permintaan pasar.

"Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun," beber Direktur Sepatu Bata Hatta Tutuko, dikutip pada Sabtu (4/5/2024).

Sebelumnya, lanjut Hatta, manajemen sebenarnya sudah melakukan beragam upaya untuk menyelamatkan fasilitas produksinya yang ada di Purwakarta. Namun tetap saja perusahaan harus menanggung kerugian operasional.

Baca juga: Rugi Terus, Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup

"PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat," ungkap Hatta.

Bila mengutip Annual Report 2022 perusahaan, BATA sudah mengalami kerugian beberapa kali. Misalnya di tahun 2020, perusahaan menderita kerugian sebesar Rp 177,76 miliar, lalu kerugian berlanjut di tahun 2021 sebesar Rp 51,23 miliar.

Berikutnya di tahun 2022, perusahaan juga melaporkan mengalami kerugian sebesar Rp 106,12 miliar.

Sementara untuk periode per 31 September 2023, BATA juga masih rugi Rp 80,44 miliar. Makin bengkak 295 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencatat rugi Rp 20,33 miliar.

Baca juga: Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Sudah eksis sejak zaman Belanda

Mengutip laman resmi BATA, perusahaan ini sudah ada di Tanah Air sejak tahun 1931, 14 tahun sebelum tahun proklamasi Indonesia.

Pada masa tersebut, Bata melakukan kerja sama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok.

Enam tahun kemudian, sang pemilik, Tomas Bata, mendirikan pabrik Sepatu ditengah perkebunan karet di area Kalibata, beralamat di Jalan Kalibata Raya Jakarta Selatan. Selanjutnya produksi sepatu terjadi mulai tahun 1940.

Di tahun 1982, PT Sepatu Bata terdaftar di Jakarta Stock Exchange pada tanggal 24 Maret sebagai perusahaan publik (kini BEI). Pada tahun 1994, konstruksi pabrik Sepatu di Purwakarta telah rampung.

Baca juga: Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Sebagai salah satu pabrik terbesar di Indonesia, Bata memiliki spesialisasi produk sepatu injeksi untuk konsumsi dalam dan luar negeri. Saat ini Bata Indonesia menempati Gedung 6 lantai; yaitu kantor PT Sepatu Bata Tbk di Cilandak, Jakarta Selatan.

Selain merek Bata sesuai dengan nama perusahaan, PT Sepatu Bata Tbk juga memiliki sejumlah merek lainnya yaitu Marie Claire, Comfit, Power, Bubblegummers, North Star, B-First, and Weinbrenner.

PT Sepatu Bata Tbk bahkan mengklaim telah mengoperasikan rantai ritel 435 toko di seluruh negeri, yang terdiri dari family and city stores.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Idul Adha, Kantor Pusat dan Cabang ASDP Salurkan Kurban 20 Ekor Sapi dan 100 Kambing

Momen Idul Adha, Kantor Pusat dan Cabang ASDP Salurkan Kurban 20 Ekor Sapi dan 100 Kambing

Whats New
BCA Raih Predikat Bank Terbaik di Indonesia Versi Forbes

BCA Raih Predikat Bank Terbaik di Indonesia Versi Forbes

Whats New
Rupiah Tertekan, Bank Mulai Jual Dollar AS seharga Rp 16.500

Rupiah Tertekan, Bank Mulai Jual Dollar AS seharga Rp 16.500

Whats New
Tips Nabung untuk Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol

Tips Nabung untuk Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol

Earn Smart
Menguji Kekuatan Jenama Otomotif China

Menguji Kekuatan Jenama Otomotif China

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Juni 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Juni 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Apple Setop Produk 'Paylater' di AS

Apple Setop Produk "Paylater" di AS

Whats New
Lebih dari 1,6 Juta Orang Gunakan KRL Jabodetabek Selama Libur Idul Adha 2024

Lebih dari 1,6 Juta Orang Gunakan KRL Jabodetabek Selama Libur Idul Adha 2024

Whats New
Harga Emas Antam 1 Gram Turun Rp 5.000, Simak Rincian Lengkapnya Selasa 18 Juni 2024

Harga Emas Antam 1 Gram Turun Rp 5.000, Simak Rincian Lengkapnya Selasa 18 Juni 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Selasa 18 Juni 2024: Bawang Putih, Telur, dan Daging Ayam Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 18 Juni 2024: Bawang Putih, Telur, dan Daging Ayam Naik

Whats New
Menteri PUPR Optimistis Tanggul Laut Mampu Atasi Rob di Semarang

Menteri PUPR Optimistis Tanggul Laut Mampu Atasi Rob di Semarang

Whats New
Volatilitas Tinggi, Rata-rata Cuan Bitcoin Tembus  100 Persen Per Tahun

Volatilitas Tinggi, Rata-rata Cuan Bitcoin Tembus 100 Persen Per Tahun

Whats New
[POPULER MONEY] Kata OJK dan Menko Airlangga soal Korban Judi 'Online' Jadi Penerima Bansos | Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Bisnis MLM

[POPULER MONEY] Kata OJK dan Menko Airlangga soal Korban Judi "Online" Jadi Penerima Bansos | Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Bisnis MLM

Whats New
'Long Weekend' Berakhir, KAI Prediksi Hari Ini Puncak Arus Balik

"Long Weekend" Berakhir, KAI Prediksi Hari Ini Puncak Arus Balik

Whats New
Pelni Prioritaskan Ganti 2 Kapal Tua Berusia 39 Tahun

Pelni Prioritaskan Ganti 2 Kapal Tua Berusia 39 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com