Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Kompas.com - 13/05/2024, 19:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menilai, fenomena tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat, tidak hanya sebatas disebabkan oleh permasalahan permintaan dan persaingan pasar.

Direktur Eksekutif Aprisindo Firman Bakri mengatakan, penutupan pabrik satu-satunya Bata merupakan langkah perbaikan yang diambil dari sisi suplai.

"Kalau terkait penutupan pabrik artinya faktor produksi yang akan diefisienkan," kata dia, kepada Kompas.com, Senin (13/5/2024).

Baca juga: Bata Buka-bukaan Alasan Tutup Pabriknya di Purwakarta

Langkah itu diambil dengan melakukan perbaikan di sisi produksi, yang dinilai tidak efisien, sebab berada di wilayah dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK) yang tinggi.

Sebagai informasi, UMK Kabupaten Purwakarta pada tahun 2024 sebesar Rp 4,49 juta, naik sekitar 0,79 persen dari tahun lalu.

"Pabrik juga tidak besar dan pabrik ada di daerah dengan UMK tinggi," ujarnya.

Menurut Firman, jika permasalahan yang dihadapi Bata ialah persaingan pasar yang ketat, maka penutupan pabrik bukan menjadi solusi yang tepat, sebab penutupan terkait dengan faktor produksi.

"Karena Bata sendiri masih hadir sebagai brand," katanya.

"Kemudian tidak otomatis brand-brand baru juga masuk pada segmen atau positioning yang sama dengan brand Bata," sambungnya.

Sebagai informasi, pabrik sepatu milik PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta, yang telah berdiri sejak 1994, resmi ditutup per 30 April lalu.

Direktur dan Sekretaris Bata Hatta Tutuko mengatakan, keputusan pabrik Bata tutup di Purwakarta itu dilakukan demi menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang.

Perusahaan melakukan inisiatif tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang melalui pemasok lokal dan mitra lainnya.

"Bata merasa perlu untuk bertransformasi untuk melayani konsumen dengan lebih baik," kata Hatta dalam keterangannya dikutip dari Antara, Kamis (9/5/2024).

"Perusahaan tidak lagi dapat melanjutkan produksi di pabrik di Purwakarta dan sebagai gantinya perusahaan akan menawarkan produk-produk baru yang menarik yang dirancang dan dikembangkan oleh Bata serta produsen lokal dari pabrik mitra kami di Indonesia. Banyak di antaranya yang sudah bekerja sama dengan kami sebelumnya,” kata dia lagi.

Baca juga: Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com