JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Tol Jakarta-Cikampek elevated ditargetkan bisa digunakan saat arus mudik Lebaran 2019.
Namun, hingga kini progres pembangunan proyek tersebut baru 70 persen. Hal tersebut diungkapkan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi saat menggelar konferensi pers di kantornya, Kamis (21/3/2019).
“Japek Elevated II sampai sekarang progresnya sudah 70 persen," ujar Budi.
Budi mengaku mengetahui hal tersebut setelah pihaknya berkoordinasi dengan Jasa Marga selaku operator jalan tol tersebut.
Budi berharap Tol Jakarta-Cikampek Elevated bisa beroperasi saat arus mudik Lebaran 2019. Sebab, dengan beroperasinya ruas tol layang tersebut diharapkan mampu mengurai kemacetan.
Namun, jika nantinya ruas tol tersebut tak bisa digunakan, Kemenhub akan menyiapkan strategi lainnya untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan.
“Saat mendekati mudik, kita tetap akan memberlakukan pembatasan kendaraan barang. Akhir Maret keputusan pembatasan barang sumbu tiga ke atas di beberapa jalan tol dan jalan negara akan kita finalisasi," kata Budi.
Untuk diketahui, proyek ini merupakan prakarsa badan usaha atau unsolicited project yang dipegang PT JJC, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Biaya konstruksi tol ini mencapai Rp 13,53 triliun.
Tingginya biaya konstruksi disebabkan karena seluruh konstruksi merupakan jalan layang.
https://money.kompas.com/read/2019/03/22/093300026/bisakah-tol-layang-jakarta-cikampek-beroperasi-saat-mudik-lebaran-2019-