Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Usahamu Berkembang? Lakukan Tiga Cara Ini

Selain kemunculan sebuah usaha, yang juga perlu dipahami dan diperhatikan ialah bagaimana cara mengembangkan bisnisnya. Supaya senantiasa bertumbuh.

Namun tak jarang, sebuah usaha tidak bisa berkembang dan bertahan. Akhirnya, tumbang alias gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan kompetitor serta zaman.

Lalu, bagaimana cara untuk mengembangkan usaha supaya bisa tumbuh dan survive?

Penulis buku "Rocket Marketing", Yeheskiel Zebua mengatakan, ada tiga cara atau langkah bagus untuk mengembangkan usaha yang telah dibangun.

Multiply your channel

Pertamaadalah multiply your channel, yaitu membuka atau menggunakan saluran pemasaran lainnya dan jangan hanya terpaku pada penjualan lewat online atau marketplace.

"Jangan hanya bergantung kepada e-commerce. Kenapa? pembeli di e-commerce baru 40 persen," kata Yeheskiel dalam sebuah acara di Head Quarted Lion Grup Tower, Jakarta, Sabtu (23/3/2019).

Dia mengatakan, 40 persen pembeli di e-commerce itu berdasarkan hasil temuan terbaru. Artinya, ada sekitar 60 persen sisanya masih belum bertransaksi meskipun sudah menggunakan internet.

"Selebihnya belum. Masih ada 60 persen lagi bisa digarap," ujarnya.

Menurutnya, para pelaku usaha, sudah saatnya kini memasarkan produknya lewat media sosial. Janganya hanya terpaku pada layanan marketplace atau penjualan lewat e-commerce.

"Lebih bagus mengembangkan di sosmed. Di Indonesia, 100 persen orang main sosmed. Orang menghabiskan 3 jam per hari main sosmed. Saya sangat menyarankan Anda untuk mengenbangkannya di FB, IG Youtube. Selain menjalankan e-commerce juga," ujarnya.

Multiply your reverse order

Cara yang kedua ialah multiply your reverse order. Singkatnya, Anda harus memelihara hubungan baik dengan pelanggan yang sudah pernah membeli produk. Karena ini sangat penting untuk kelanjutan ke depannya.

"Jadi maintenence pelanggan lama dengan baik. Itu yang lebih bagus," tuturnya.

Dia mengatakan, pokok sebuah bisnis bukalah semata-mata tentang uang dan laba atau pun untung. Namun, persoalan data base pelanggan atau costumer.

"Bisnis, bukan UUD (ujung-ujungnya duit), tapi tapi ujung-ujungya data base. Yanf pentingkan adalah kontrol data base, pembilian ya direkam, dan lain-lain," jelasnya.

Ia menyakini, pelanggan lama enam kali lebih cepat memutuskan membeli terhadapa sebuah barang jika dibandingkan pelanggan baru. Ini harus dipahami pelaku usaha dan jangan sepele dengan pelanggan lama atau bisa juga disebut data base.

Multiply your business

Dan, yang ketiga ialah multiply your business. Maksudnya, Anda harus membuka atau membuat usaha sejenis, namun dengan target konsumen yang berbeda. Cara ini dinilai sangat baik untuk menopang bisnis yang sudah berjalan.

"Buat bisnis sama tapi target yang bebeda. Kalau misalnya Anda hanya fokus binis ini-ini saja dan jatuh, Anda akan stress. Ini probelem karena kita fokus satu," tambahnya.

"Jadi kita harus mengembangkan bisnis lain," lanjut dia.

Dikatakan Yeheskiel, jika tidak ingin mengembangkan usaha dengan usaha sejenis, Anda juga bisa berinvestasi pada sektor properti. Misalnya saja, apartemen dan lainnya.

"Boleh juga seperti itu, karena kita tidak pernah tahu (nasib usaha). Jangan hanya bergantung pada satau usaha kita.

"Jadi jangan hanya fokus pada hal remeh temeh. Jadi, fokus bagaimana kita bisa mengembangkan bisnis," tandasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/03/23/190600926/ingin-usahamu-berkembang-lakukan-tiga-cara-ini

Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke