Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CEO Indika Energy: Dulu Menabung Pangkal Kaya, Sekarang Investasi Pangkal Kaya

"Dulu kan disebutkan menabung pangkal kaya. Padahal sebenarnya apakah bisa dengan menabung saja, apa tidak investasi pangkal kaya," ujar Azis kepada Kompas.com usai Kompas100 CEO Talk di Menara Kompas, Jumat (10/5/2019).

Dengan imbal hasil lebih tinggi, tentu investasi juga punya risiko yang lebih besar. Ibaratkan entrepreneur, seseorang yang membangun bisnis dari nol tidak bisa langsung meraup untung dalam hitungan hari atau minggu.

Namanya berbisnis, pasti ada kondisi naik dan turun. Sama dengan investasi yang hasilnya bisa diperoleh jangka panjang dan banyak risiko yang harus dijalani dalam prosesnya.

"Mungkin investasi bisa rugi, tapi menurut saya itu proses pendewasaan. Menurut saya kalau punya masyarakat yang berinvestasi itu akan berbeda," kata Azis.

Saat ini banyak produk investasi yang mudah dijangkau milenial. Apalagi pembeliannya sudah bisa dengan platform online. Azis menyarankan agar anak muda mencoba investasi reksa dana dengan jangka waktu yang tak terlalu panjang. Sebab, jika jangka waktunya panjang, akan sulit mencairkannya jika butuh dana mendadak.

"Size-nya juga tidak harus besar," kata Azis.

Azis sendiri juga mencicipi beberapa produk investasi. Salah satunya yang ia geluti adalah reksa dana. Selain itu, ia juga membantu pemerintah dengan berinvestasi pada surat berharga negara serta sukuk.

https://money.kompas.com/read/2019/05/13/131000426/ceo-indika-energy--dulu-menabung-pangkal-kaya-sekarang-investasi-pangkal-kaya

Terkini Lainnya

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke