“Maka saat ini kita bisa aman mengonsumsi jamur enoki yang bukan produksi Korea Selatan,” ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi, Kamis (2/7/2020).
Kendati begitu, Agung meminta masyarakat agar tak mengkonsumsi jamur enoki dalam keadaan mentah. Hal tersebut dilakukan untuk pencegahan penularan bakteri Listeria Monocytogenes.
“Kemudian kami menambahkan pelabelan di situ bahwa ini tidak boleh dikonsumsi secara langsung. Jadi tidak usah takut kalau tidak mengonsumsi secara langsung,” kata dia.
Agung menambahkan, bakteri Listeria Monocytogenes dapat dihilangkan melalui pemanasan suhu 75 derajat celcius. Atas dasar itu, dia meminta masyarakat tak memakan jamur tersebut secara mentah.
Menurut Agung, saat ini jamur enoki dari Green Co Ltd sudah ditarik dari pemasaran. Pihak importir jamur tersebut pun telah memusnahkannya.
“Setelah kami telusuri jamur enoki produksi Green Co itu masuk kira-kira bulan Februari. Jadi memang sebelum notifikasi itu sudah ada di Indonesia. Totalnya ada 8,1 ton. Dan itu masuk di dalam satu kemasan 1.633 karton,” ucap dia.
Sebelumnya, Pemerintah mendapatkan informasi dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN) melalui Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF) tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret-April 2020 di Amerika Serikat, Kanada, dan Australia akibat mengkonsumsi jamur enoki asal Korea Selatan.
Jamur enoki asal Korea Selatan itu disebut tercemar bakteri Listeria monocytogenes. Terkontaminasi bakteri listeria monocytogenes bisa menyebabkan penyakit listeriosis yang mempunyai konsekuensi sakit hingga meninggal dunia, terutama pada golongan rentan, balita, ibu hamil dan manula.
https://money.kompas.com/read/2020/07/02/141347626/kementan-jamur-enoki-selain-dari-green-co-ltd-korsel-aman-dikonsumsi