Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Teknologi IoT Kelola Distribusi Vaksin Covid-19 ke Seluruh Indonesia

Awal tahun 2021 ini menjadi titik terang bagi masyarakat Indonesia, dengan wacana distribusi 1,8 juta vaksin Covid-19 siap pakai produksi Sinovac akan dikirim ke Indonesia

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada 1,8 juta dosis vaksin, ditambah 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku. Sehingga saat ini Indonesia sudah mengamankan 168 juta dosis vaksin, dan akan terus bertambah menjadi 370 juta pada tahun 2022.

Jumlah tersebut akan dibagikan kepada 180 juta penduduk, yang setiap orang akan mendapatkan minimal 2 dosis vaksin diberikan secara periodik agar tubuh penerima vaksin mampu melawan infeksi Covid-19.

Karena itulah diperlukan teknologi untuk melakukan pelacakan agar pemberian vaksin bisa tepat sasaran dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Tantangan penyebaran vaksin di Indonesia

Program vaksinasi ini akan disebarluaskan ke seluruh wilayah di Indonesia. Namun kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritim dengan 17.500 pulau dan sekitar 270 juta penduduk tentu memiliki tantangan tersendiri.

Selain tantangan luas wilayah dan besaran penerima vaksin, Indonesia merupakan negara tropis dengan suhu cenderung tinggi sepanjang tahun, yang menurut The International Air Transport Association (IATA) menjadi penyebab 25 persen kegagalan vaksin tetap efektif.

Hal ini disebabkan oleh distribusi vaksin yang membutuhkan rangkaian distribusi suhu dingin atau biasa disebut cold chain, yang mengharuskan vaksin selalu berada di suhu dingin mulai dari pengiriman sampai dengan usia penyimpanannya. Seperti pada vaksin Sinovac, suhu yang disarankan adalah 2 hingga 8 derajat Celcius.

Oleh karena itu pada proses distribusi vaksin dibutuhkan sensor khusus untuk membantu tenaga kesehatan memonitor infrastruktur pendingin secara real-time, baik selama vaksin dalam pengiriman maupun penyimpanan.

Teknologi IoT kelola distribusi vaksin

Salah satu kontribusi teknologi yang membantu distribusi vaksin datang dari anak perusahaan Telkom di bawah pengelolaan parenting TelkomMetra, yakni PINS, yang memiliki teknologi untuk mengawal distribusi vaksin dengan sistem pelacakan dan monitor suhu melalui teknologi Internet of Things (IoT).

Untuk memastikan pengemudi tidak keluar dari rute yang sudah ditentukan, PINS menggunakan geofencing yang didukung jaringan satelit Global Positioning System (GPS) dengan parameter menggunakan koordinat.

Perangkat sensor yang digunakan PINS menggunakan baterai yang berasal dari kelistrikan kendaraan, yang akan berfungsi mandiri ketika terputus dari daya utama. Hal ini penting untuk memastikan sensor memonitor lokasi dan suhu dalam jangka waktu yang lama saat melakukan distribusi ke daerah terpencil.

Kendala jaringan yang kerap terjadi di daerah terpencil juga bisa ditangani dengan baik, karena sistem Asset Tracker PINS tetap mampu mengumpulkan data dalam kondisi offline dan mengirimkan log data begitu terkoneksi kembali dengan jaringan secara online.

Kami di TelkomMetra percaya bahwa dalam kondisi pandemi Covid-19, teknologi digital yang dikembangkan PINS harus bisa berkontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19. Saya juga mengajak perusahaan digital lainnya untuk bergotong royong mengembangkan teknologi apapun yang bisa membantu bangsa ini segera keluar dari pandemi.

https://money.kompas.com/read/2021/03/10/173700026/bagaimana-teknologi-iot-kelola-distribusi-vaksin-covid-19-ke-seluruh-indonesia

Terkini Lainnya

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke