Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sempat Viral Butuh Dana Rp 200 Triliun, Yusuf Mansur: Itu Bukan buat Paytren

JAKARTA, KOMPAS.com - Ustadz yusuf Mansur disebut-sebut membutuhkan Rp 200 triliun untuk mendanai Paytren. Setelah sebelumnya sempat viral video dia menyebut membutuhkan uang Rp 1 triliun untuk Paytren.

Ustadz Yusuf Mansur mengklarifikasi bahwa uang Rp 200 triliun bukan untuk mendanai Paytren tetapi merupakan doanya kepada Tuhan.

"Terkait Rp 200 triliun, itu bukan buat Paytren. Ini doa udah bertahun-tahun saya panjatkan bersama kawan-kawan pimpinan dan pengasuh di Daqu (Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an) bahkan per bulan. Sepanjang tahun, seumur hidup. Bukan cuma 1 kali Rp 200 triliun itu," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/4/2022).

Jika dia dikabulkan mendapatkan uang Rp 200 triliun, uang ini akan digunakan untuk membangun, mendirikan, dan mengembangkan rumah tahfizh Quran di seluruh Indonesia bahkan mancanegara.

Kemudian membangun jembatan penghubung antar desa, perumahan untuk orang-orang miskin dan tidak mampu yang nantinya perumahan tersebut akan diberi nama Kampung Quran. Menurutnya, saat ini sudah ada 11 Kampung Quran di seluruh daerah.

"Maka narasi Rp 200 triliun ini di antaranya adalah untuk membiayai dakwah, pendidikan, dan gerakan tahfizh," ucapnya.

Menurutnya, menginginkan uang Rp 200 triliun ini jika disandarkan kepada Tuhan akan memungkinkan untuk terwujud. Pasalnya, dia sudah pernah membuktikan hal ini sebelumnya.

Dia menjelaskan, selama ini sudah banyak donatur yang mempercayainya dan sumber dana dari sedekah para jamaah juga tidak sedikit untuk membantunya mewujudkan keinginan tersebut.

"Semoga ke depan, aksi-aksi korporasi, menemukan kesempurnaan dan jalan-Nya. Sekaligus selesai PR-PR keuangan. Insya Allah, aaamiin. Dan narasi Rp 200 triliun, bensr-bensr siapa tahu tetap ikut terwujud. Bukan konversian doang, tapi nyata memang duit cash, sesuai doa. aamiin," tuturnya.

Dari Rp 1 triliun menjadi Rp 200 triliun

Seperti diketahui, beberapa hari lalu video Ustadz Yusuf Mansur marah-marah terkait Paytren sempat viral di dunia maya.

Dalam video tersebut, Yusuf Mansur mengaku sudah melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan Paytren.

"Bisa saya ajak ngomong Anda semua, saya butuh duit satu triliun buat ngejagain Paytern, bisa? Mau Anda patungan? Mau?," ucap Yusuf Mansur sambil menggebrak meja dalam video yang viral tersebut.

Sebenarnya, video yang viral tersebut sudah diposting sejak 7 bulan yang lalu, tepatnya 26 Agustus 2021 oleh akun YouTube Paytren Official. Namun baru viral beberapa waktu belakangan.

Yusuf Mansur pun mengklarifikasi bahwa angka Rp 1 triliun yang disebutkan dalam video hanyalah perumpamaan. Dia menyebut kebutuhan dana untuk menyelamatkan Paytren ternyata lebih dari Rp 1 triliun.

Dalam akun Instagram pribadinya, @yusufmansurnew, Yusuf Mansur mengunggah tangkapan layar WhatsApp pada Minggu (11/4/2022). Ustadz kondang itu menyebut dana yang dibutuhkan untuk Paytren sebesar Rp 200 triliun per bulan.

"Salah itu. 200T. Itu 1T mah contoh doang. Hehehe. Bahwa jangan sampai salah jalan. Butuh ya butuh. Tapi kalau salah jalan, nanti malah ribet. Sip dah. Jadi bukan 1T. 200T per bulan. Hehehe," kata Yusuf dalam tangkapan layar tersebut, dikutip Senin (11/4/2022).

Dalam unggahan Instagram berikutnya, Yusuf Mansur menjelaskan dana Rp 200 triliun tersebut juga akan digunakan untuk rumah-rumah tahfizh, pesantren baru, mempekerjakan 300-500 orang, dan modal untuk Initial Public Offering (IPO).

"So far gini-gini dikabul-kabul saja oleh Allah. Dengan cara-cara lain. Cara-caranya Allah," kata dia.

Namun, saat ini postingan tersebut sudah dihapus dari akun Instagram @yusufmansurnew.

https://money.kompas.com/read/2022/04/14/093000526/sempat-viral-butuh-dana-rp-200-triliun-yusuf-mansur-itu-bukan-buat-paytren

Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke