Hal ini sekaligus menepis anggapan lama yang menyebut keunggulan kompetitif Asia di waktu lampau hanya terletak apda tenaga kerja yang murah.
Perusahaan ekuitas swasta itu menjelaskan, hal itu mencakup logistik, pengelolaan limbah, dan pusat data.
"Kami pikir ada permintaan internal dan komponen eksternal dalam cerita ini,” tulis laporan itu dikutip dari CNBC, Kamis (5/10/2023).
Laporan kesimpulan investasi tersebut disusun usai kunjungan kepala investasi KKR Balance Sheet Henry H. McVey ke Singapura, China, dan Jepang.
“Tawaran untuk infrastruktur dan logistik dapat meningkat secara lebih signifikan, kami yakin, di pasar-pasar utama seperti India, China, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan bahkan Jepang,” imbuh laporan itu.
Adapun sekitar 20 persen anggaran KKR dialokasikan ke Asia. Pasalnya wilayah ini disebut sedang mengalami perubahan jangka panjang yang membutuhkan lebih banyak investasi tetap.
Itu termasuk akuisisi manajer real estat yang didukung Mitsubishi senilai 2 miliar dollar AS pada musim semi 2022.
"Saya pikir ada dua tema besar besar di Jepang. Salah satunya adalah otomasi dan industrialisasi, ada siklus belanja modal yang terjadi di Jepang yang belum pernah kita lihat dalam beberapa waktu terakhir," terang Henry.
Sebagai informasi, sebagai salah satu perusahaan ekuitas swasta terbesar di dunia, KKR mengatakan pihaknya memiliki aset yang dikelola senilai 519 miliar dollar AS pada 30 Juni 2023.
https://money.kompas.com/read/2023/10/05/215218426/jasa-industri-jadi-kekuatan-baru-ekonomi-asia