Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Angka Pertumbuhan Ekonomi 2023 Diumumkan Hari Ini, Simak "Ramalan" Ekonom

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023, pada Senin (5/2/2024) hari ini.

Sejumlah ekonom memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat dibanding tahun sebelumnya.

Berdasarkan perhitungan ekonom, produk domestik bruto (PDB) nasional diprediksi masih tumbuh di kisaran 5 persen sepanjang 2023. Akan tetapi, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi lebih lambat dibanding tahun sebelumnya sebesar 5,31 persen.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, berdasarkan perhitungan yang dilakukan, sepanjang tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi mencapai 5,04 persen.

Perhitungan ini didapat dengan prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2023 mencapai 5,02 persen.

"Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan investasi masih memiliki kontribusi terbesar dibandingkan komponen lainnya," kata dia, dalam keterangannya, dikutip Senin (5/2/2024).

Josua memproyeksi, sumber utama pertumbuhan ekonomi nasional, konsumsi rumah tangga, tumbuh 4,99 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya di angka 4,93 persen.

"Solidnya konsumsi rumah tangga terutama masyarakat berpenghasilan rendah ditopang oleh penyaluran bansos terutama BLT dalam rangka pemerintah memitigasi dampak El Nino," tutur Josua.

Kemudian, sumber pertumbuhan ekonomi utama lainnya, penanaman modal tetap bruto (PMTB) atau investasi, diprediksi tumbuh 4,94 persen. Nilai ini lebih tinggi dibanding realisasi pertumbuhan tahun 2022 sebesar 3,87 persen.

"Peningkatan laju investasi didorong oleh investasi bangunan yang terindikasi dari penjualan semen sepanjang kuartal IV 2023 tercatat tumbuh 15,3 persen (yoy) dari kuartal sebelumnya 6,8 persen (yoy)," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,04 persen pada 2023. Konsumsi rumah tangga yang tumbuh lebih cepat menjadi faktor utama PDB masih mampu tumbuh di kisaran 5 persen.

"Proyeksi kami mengindikasikan, konsumsi rumah tangga bisa tumbuh mencapai 5 persen pada 2023, seiring dengan tingginya mobilitas publik pasca periode pandemi," ujar Andry.

Selain itu, sumber pertumbuhan yang berasal dari belanja pemerintah juga telah pulih. Bank Mandiri memproyeksi, belanja pemerintah tumbuh 3,2 persen pada 2023, berbanding terbalik dari tahun sebelumnya, di mana konsumsi pemerintah tumbuh negatif 4,51 persen.

"Ini sebagian besar didukung oleh belanja yang berkaitan dengan infrastruktur dan ketahanan pangan," katanya.

Kinerja investasi pun diproyeksi tetap positif. Bank Mandiri menghitung, PMTB berpotensi tumbuh mencapai 4,6 persen pada 2023.

"Di sisi lain, performa net ekspor kemungkinan besar turun signifikan, selaras dengan menurunnya aktivitas perdagangan dunia dan perlambatan ekonomi global," ucap Andry.

https://money.kompas.com/read/2024/02/05/061600426/angka-pertumbuhan-ekonomi-2023-diumumkan-hari-ini-simak-ramalan-ekonom

Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke