Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Cinta AirAsia Bertepuk Sebelah Tangan dengan Traveloka...

Kompas.com - 05/03/2019, 07:32 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AirAsia Indonesia akhirnya memutuskan menarik seluruh penjualan tiketnya dari agen travel daring (online travel agent/OTA) Traveloka pada Senin (4/3/2019).

Keputusan tersebut resmi diambil manajemen setelah dalam dua minggu terakhir, penjualan tiket mereka terus timbul-tenggelam di OTA yang juga merupakan salah satu unicorn (start up dengan kapitalisasi di atas 1 miliar dollar AS).

Tak tanggung-tanggung, penarikan penjualan tiket tak hanya berlaku untuk AirAsia Indonesia saja, tetapi juga seluruh tiket grup AirAsia yang meliputi lima negara lain seperti Malaysia, India, Jepang, Thailand, dan Filipina.

Direktur Utana AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan pun menyebutkan, pemutusan hubungan kerja sama ini berlaku secara permanen.

Baca juga: AirAsia Tarik Secara Permanen Seluruh Penjualan Tiketnya dari Traveloka

"Suspend ini bersifat permanen. Soal nanti kami membuka pintu kerja sama, itu kami win-win (solution) sama-sama sehat, sama-sama positif, berkembang sama-sama, besar sama-sama. Jangan karena salah satu merasa paling hebat terus bisa semau-maunya," ujar Dendy di Jakarta, Senin (5/3/2019).

Secara kronologis, awal kejadian hilangnya tiket AirAsia dari Traveloka untuk pertama kalinya terjadi tanggal 14-17 Februari 2019, yang bertepatan dengan masa peningkatan taraf (upgrade) sistem pemesanan pada tanggal 16 Februari 2019 yang berlangsung selama 13 jam.

Saat memberi klarifikasi, Traveloka kemudian merujuk pada 13 jam masa perbaikan ini sebagai alasan hilangnya penerbangan AirAsia dari situs.

Namun, penerbangan AirAsia kembali hilang untuk yang kedua kalinya dari Traveloka tanpa penjelasan pada 2 Maret 2019 jauh setelah upgrade sistem AirAsia selesai.

Kekecewaan pihak AirAsia pun bertambah, lantaran alih-alih merekomendasikan pelanggan AirAsia untuk mengakses laman resmi maskapai yang bermarkas di Kuala Lumpur tersebut, pihak Traveloka justru mengimbau pelanggannya untuk memesan tiket dari maskapai lain.

"Tanggal 2 Maret kemarin kembali kita merasa dirugikan tanpa ada alasan jelas dan resmi kok flight kami nggak ada lagi di Traveloka. Ada laporan, ketika customer nanya, bukannya dijawab untuk langsung ke AirAsia.com, tapi justru diimbau beli tiket maskapai lain di Traveloka. Ini mencederai bisnis yang selama ini berjalan baik," ujar Dendy.

Bertepuk sebelah tangan

Direktur Niaga AirAsia Indonesia Rifai Taberi menjelaskan, masalah utama yang membuat keputusan suspensi penjualan tiket diambil adalah sulitnya komunikasi terjalin antara kedua belah pihak.

AirAsia Indonesia pun mengaku telah mencoba menghubungi Traveloka mengenai hilangnya tiket mereka melalui e-mail. Setidaknya, mereka telah mengirim 5 email yang hingga kemarin tak kunjung dibalas oleh pihak Traveloka.

"Komunikasi sudah kami coba lakukan dari Sabtu siang. Itu ada sekitar 5 email enggak ada balesan sampai hari ini. Loh, kalau masalahnya teknikal IT sama IT kan bahasa mesin, itu bisa lebih banyak lagi emailnya. Ini kita engga berbalas, cinta bertepuk sebelah tangan dari Sabtu siang. Kami bingung ada apa, kenapa seperti itu," ujar Rifai.

Walaupun demikian, Rifai tak menampik bahwa secara informal pihak Traveloka sudah menghubungi AirAsia melalui sambungan telepon.

Baca juga: AirAsia Hentikan Penjualan Tiket di Traveloka, Bagaimana dengan di Tiket.com?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com