Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Berbasis Umat Bakal Dukung Pertumbuhan Ekonomi Masa Depan

Kompas.com - 06/10/2019, 13:37 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Indonesia yang kini tengah menjelma menjadi 'macan ekonomi Asia' bakal dilirik banyak investor yang berniat berbisnis di Tanah Air.

Dukungan generasi milenial dan generasi Z serta pemanfaatan platform digital akan semakin memperkokoh kedudukan Indonesia dalam percaturan perekonomian dunia.

Prediksi soal ekonomi Indonesia itu ditulis pakar koperasi, Sahala Panggabean, dan Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, dalam buku "The Ma'ruf Amin Way. Here Comes Indonesia: Asia's New Tiger Economy" dalam edisi bahasa Inggris.

Buku yang mengupas ekonomi Indonesia secara tajam itu diluncurkan Kamis (3/10/2019) lalu di Jakarta.

Editor buku The Ma’ruf Amin Way, Chandra Saritua, mengatakan buku yang ditulis Abbas dan Panggabean memiliki dasar analisis ekonomi secara empiris.

Buku itu sendiri menunjukkan perjalanan karir Ma’ruf Amin sebagai ulama besar yang sarat pengalaman sebagai pengajar, politisi, maupun sebagai anggota Komite Ahli Pengembangan Bank Syariah Bank Indonesia.

"Kyai Ma’ruf telah memberikan inspirasi untuk lebih memberdayakan perekonomian umat melalui ekonomi berbasis syariah dengan menggunakan platform digital demi mewujudkan ekonomi yang berdaulat dan berkeadilan," katanya dalam pernyataan tertulis, Minggu (6/10/2019).

Ekonomi umat

Dengan terpilihnya Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI, ia melanjutkan, maka terbuka luas pula kesempatan untuk mewujudkan prinsip ekonomi keumatan.

Adapun ekonomi keumatan terdiri atas empat landasan yakni kemitraan, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarakatan dan perwakilan, serta ekonomi arus bawah.

“Buku The Ma’ruf Amin Way mengatur tata kelola ekonomi yang harus berlandaskan semangat kebersamaan, kekeluargaan (gotong royong), semangat persaudaraan, dan kerjasama serta ‘bottom up economics development’ dan akan memperkuat kelas menengah sehingga tercipta pemerataan kesejahteraan yang lebih baik untuk sebagian besar masyarakat,” kata Chaiman Nasari Sharia Cooperative itu.

Ia mengatakan, konsep “The Ma’ruf Amin Way” dapat diwujudkan melalui gerakan koperasi (cooperative movement), di mana di era milenial seperti sekarang ini telah hadir “platform co-op” yakni model bisnis perusahaan “digital start up” berbasis koperasi yang mengutamakan kemaslahatan umat.

Ilustrasi artisteer Ilustrasi

Untuk itulah, dukungan dari seluruh masyarakat, utamanya pemerintah, untuk mengampanyekan bahwa “Koperasi itu Keren,” yang berujung pada komitmen pemerintah membesarkan koperasi-koperasi yang sudah ada dan mendorong koperasi sebagai pusat inkubasi bisnis UMKM.

Chandra menambahkan, kolaborasi atau sinergi antara pelaku ekonomi di lingkungan pesantren (berupa koperasi pondok pesantren/ kopontren), pelaku usaha kecil di bidang pertanian, perkebunan, perdagangan maupun di bidang pariwisata dengan koperasi mitra yang sudah besar dan modern serta didukung oleh jaringan dan teknologi terkini sangat diperlukan untuk kemajuan ekonomi Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi positif

Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun terakhir meningkat dari 4,79 persen pada 2015 menjadi 5,17 persen pada 2018.

Ia menjelaskan, Ma'ruf Amin bertekad dalam masa pemerintahannya bersama Presiden Joko Widodo dalam waktu lima tahun mendatang, pertumbuhan ekonomi menjadi 10 persen per tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com