Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Zakat di Indonesia Sangat Besar, tetapi....

Kompas.com - 07/11/2019, 15:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Potensi zakat di Indonesia terbilang sangat besar. Bahkan, angkanya mencapai Rp 233,8 triliun menurut Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Ini termasuk pula potensi zakat berupa zakat profesi.

"Potensi zakat luar biasa besar, (mencapai) Rp 233,8 triliun. Terutama potensi zakat profesi," kata Direktur Pendistribusian dan Pemberdayaan BAZNAS Irfan Syauqi Beik pada seminar nasional ekonomi dan keuangan syariah, Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/11/2019).

Meskipun demikian, imbuh Irfan, potensi pengusaan zakat perusahaan masih rendah. Padahal, potensi zakat sebenarnya dapat dioptimalkan dan pada akhirnya menjadi solusi pengembangan perekonomian nasional.

"Idealnya pendistribusian zakat mencapai 87,5 persen, namun baru terealisasi sebesar 83,7 persen pada bulan ini," sebut Irfan.

Baca juga: Penerimaan Zakat Meningkat, Baznas Sebut Dapat Kurangi Kemiskinan

Irfan mengungkapkan, BAZNAS mengidentifikasi sejumlah hal yang perlu diperkuat dalam upaya pengoptimalan potensi zakat secara umum. Pertama, regulasi baik di tingkat pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus mendukung.

Kedua, perlu ada dukungan kelembagaan. Ini berupa penguatan kapasitas sistem kelembagaan dan penguatan sumber daya manusia (SDM) di BAZNAS maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ).

"Serta penguatan kemampuan penghimpunan dan penyaluran zakat," terang Irfan.

Terakhir, perlu ada literasi dan pemahaman publik terhadap zakat. Ini dapat dilakukan misalnya melalui dakwah dan bentuk sosialisasi lainnya.

Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut potensi zakat di Indonesia yang bisa dikelola sangat besar, yang diprediksi mencapai Rp 230 triliun.

Baca juga: Baznas Sepakati Ide Kelola Zakat Seperti Pajak

Dari potensi yang sangat besar tersebut, baru 3,5 persen atau sekitar Rp 8 triliun yang bisa dikelola.

"Itu artinya, masih sangat besar potensi zakat yang belum terkelola. Saya mendapat laporan bahwa dalam lima tahun terakhir pengumpulan zakat nasional kita tumbuh sekitar 24 persen," kata Ma'ruf seperti dikutip dari Antaranews.

Itu artinya, kata Ma'ruf, masih sangat besar potensi zakat yang belum terkelola.

Kemudian, berdasarkan laporan yang diterima oleh pihaknya diketahui bahwa dalam lima tahun terakhir pengumpulan zakat nasional tumbuh sekitar 24 persen.

"Meskipun telah bertumbuh cukup baik, tapi perlu untuk dilakukan terobosan agar lebih baik lagi, karena masih sangat jauh dari potensi zakat yang ada," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com