Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS Turunkan Suku Bunga Penjaminan 25 Basis Poin

Kompas.com - 19/11/2019, 16:22 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Rapat Dewan Komisioner (RDK) menetapkan penurunan tingkat bunga penjaminan LPS untuk simpanan rupiah dan valuta asing pada bank umum serta rupiah di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) masing-masing sebesar 25 basis poin (bps).

Bunga penjaminan simpanan rupiah di bank umum menjadi sebesar 6,25 persen, simpanan valas sebesar 1,75 persen dan rupiah pada BPR sebesar 8,75 persen.

Tingkat bunga penjaminan tersebut berlaku sejak tanggal 20 November 2019 sampai dengan 24 Januari 2020.

Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner LPS menyebutkan bahwa kebijakan penurunan Tingkat Bunga Penjaminan simpanan didasarkan pada beberapa pertimbangan.

Baca juga: LPS : Hati-hati dengan BPR yang Tawarkan Bunga Tinggi dan Cashback

Pertimbangan pertama adalah suku bunga simpanan perbankan masih melanjutkan tren penurunan pasca penurunan suku bunga kebijakan moneter sebesar 100 bps sepanjang Juli sampai Oktober 2019.

“Dalam diskusi yang kami lakukan ada beberapa faktor yang menjadi pertimabangan dengan memperhatikan kondisi ekonomi dan perbankan dan kami melihat konidis kita masih tetap berjalan namun ada tanda ekonomi mengalami perlambatan. Lalu ada juga ketentuan yang dilongaarkan oleh BI dan OJK kita berharas kondisi ekonomi Indonesia tetap terjaga,” kata Halim di Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Risiko dan prospek likuiditas perbankan yang stabil dengan kecenderungan turun di tengah seimbangnya pertumbuhan simpanan dan kredit, dan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) yang terkendali seiring meredanya volatilitas di pasar keuangan meski risiko ketidakpastian global masih tinggi.

Baca juga: LPS: Kredit Bermasalah di Perbankan Aman Hingga Tahun Depan, Asal...

“Perkembangan Suku Bunga Pasar simpanan (SBP) 62 bank benchmark rupiah terpantau mengalami penurunan. SBP Rupiah terpantau turun 12 bps menjadi 5,48 persen pada periode observasi (15 Oktober 2019 hingga 11 November 2019). Sementara untuk SBP valuta asing dari 19 bank benchmark sepanjang periode evaluasi (18 September 2019 hingga 8 Oktober 2019) tercatat juga mengalami penurunan sebesar 7 bps menjadi 1,08 persen,” ungkap Halim.

Selanjutnya ia mengatakan bahwa perbankan masih dalam proses penyesuaian terhadap penurunan suku bunga kebijakan moneter.

Mempertimbangkan dinamika berbagai faktor-faktor ekonomi dan stabilitas sistem keuangan yang akan mempengaruhi kondisi likuiditas ke depan, LPS akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap perkembangan suku bunga simpanan.

Baca juga: LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan

Halim menyebut, LPS terbuka untuk melakukan penyesuaian terhadap kebijakan tingkat bunga penjaminan sesuai dengan perkembangan data suku bunga simpanan dan hasil asesmen terhadap kondisi ekonomi makro, stabilitas sistem keuangan serta likuiditas perbankan.

“Pasca penurunan suku bunga kebijakan moneter domestik (suku bunga acuan BI 7 Day Repo Rate) sebesar 100 bps dan The Fed sebesar 75 bps sepanjang Juli-Oktober 2019, suku bunga simpanan perbankan masih melanjutkan tren penurunan khususnya pada produk time deposit (deposito). Di sisi lain komponen distance margin yang merupakan respresentasi intensitas persaingan antar bank untuk Rupiah menunjukkan tren kenaikan,” tambahnya.

Sesuai dengan Peraturan LPS, bank wajib memberitahukan kepada nasabah penyimpan mengenai tingkat bunga penjaminan simpanan yang berlaku dengan menempatkan informasi dimaksud pada tempat yang mudah diketahui oleh nasabah penyimpan.

Apabila nasabah penyimpan menerima hasil bunga melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, simpanan nasabah tidak memenuhi kriteria penjaminan LPS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com