Ia menawarkan paket pelatihan pembuatan keripik jamur ke petani-petani jamur untuk mengantisipasi musim hujan. Maklum, saat musim penghujan tiba, biasanya para petani mengalami kesulitan untuk memasarkan hasil panen jamur mereka.
Nah, dengan situasi seperti itu, Suratman memberi solusi kepada para petani jamur dengan membuat camilan yang bisa tahan lama.
"Jadi, dibikin keripik jamur kemasan kering. Langkah ini sekaligus sebagai upaya jamur tidak kelebihan pasokan dan harga menjadi tetap stabil," ujarnya.
Biaya pelatihan pembuatan keripik jamur sebesar Rp 2,5 juta per orang. Sejauh ini, sudah ada 15 peserta yang mengikuti pelatihan.
Untuk bisnis Jamur Crispy Mister R, Suratman menargetkan, hingga akhir tahun nanti mampu menggaet empat mitra di setiap bulannya.
Ini adalah bisnis milik Anita Carolina bersama sang suami Djamaludin yang juga sudah beroperasi sejak 2008 lalu. Empat tahun kemudian atau di 2012, Ani mulai menawarkan kemitraan usaha.
Saat KONTAN mengupas-nya pada Februari tahun lalu, Jamur Kriwil Bu Ani memiliki 370 gerai mitra. Kini, Djamaludin menyebutkan, gerai mitra masih di angka yang sama, tapi tak semua aktif.
Ia menerangkan, saat ini gerai mitra yang aktif sekitar 70 persen yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Tegal.
Masalah gerai mitra yang tidak aktif, Djamaludin bilang, masih sama dengan tahun lalu, yaitu terkendala tingginya tingkat keluar masuk karyawan penjaga outlet.
"Ada beberapa gerai milik mitra kami yang tutup karena terkendala SDM yang menjaga stand," ungkap Djamaludin kepada KONTAN.
Soal paket kemitraan usaha, hingga kini belum ada perubahan sejak tahun lalu. Tetap ada paket banner Rp 3,5 juta tanpa gerobak dan peralatan, kemudian paket lengkap Rp 7,5 juta.
Baca juga: Produk Abon Jamur Kian Menjamur
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan