Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Virus Corona, 5 Industri Ini Diprediksi Bakal Anjlok

Kompas.com - 03/02/2020, 16:39 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

CEO Apple Tim Cook mengatakan perusahaan akan membatasi perjalanan karyawan di China. Perusahaan menutup semua kantor perusahaan, toko, dan pusat kontak di China daratan sampai 9 Februari 2020.

Diketahui, Apple memiliki beberapa pemasok bahan baku di wilayah Wuhan. Cook mengatakan kepada investor, Apple akan menambahkan beberapa fasilitas manufakturnya di tempat lain di China yang kini masih ditutup sampai 10 Februari.

Facebook juga menerapkan aturan membatasi perjalanan karyawan dari dan ke China.

4. Otomotif

Pabrikan mobil mengatakan virus coroba kemungkinan tidak akan menimpa konsumen AS, atau secara substansial berdampak pada operasi perusahaan.

Namun, perusahaan-perusahaan mobil terbesar memiliki perusahaan di China baik melalui manufaktur atau rantai pasok bahan baku.

Perusahaan Fiat Chrysler mengatakan perusahaannya akan membatasi perjalanan ke Wuhan serta sepuluh kota China lainnya.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Pelindo II, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Ford Motor mengatakan, perusahaan melakukan perpanjangan liburan Tahun Baru China selama dua hari hingga 2 Februari. Selanjutnya perusahaan meminta karyawan di China untuk bekerja dari rumah dari tanggal 3 Februari hingga 7 Februari 2020.

Perusahaan mengatakan akan melanjutkan operasional pada 10 Februari 2020. Kemudian, semua perjalanan bisnis karyawan ke Wuhan diminta untuk melakukan karantina selama 14 hari.

Toyota juga menutup pabriknya hingga 9 Februari 2020. Mereka memastikan virus corona tidak berdampak apa pun kepada konsumen AS.

5. Ritel

Toko ritel di China juga melakukan perpanjangan libur Tahun Baru Imlek bagi karyawan. Provinsi ini yang paling terpukul dan mengeluarkan rekomendasi resmi untuk pembatasan operasi perusahaan dengan membatasi atau mengurangi jam kerja di pabrik dan toko.

Baca juga: Soal Sumber Dana Evakuasi WNI dari Wuhan, Ini Kata Sri Mulyani

Walmart, yang memiliki lebih dari 400 lokasi ritel di seluruh China, mengatakan akan mengikuti rekomendasi resmi pemerintah setempat tetapi tidak mengatakan apakah akan menutup lokasi.

Perusahaan makanan cepat saji, McDonald juga menutup ratusan restoran di provinsi Hubei, provinsi pusat penyebaran, Wuhan.

"Cina adalah pasar penting bagi kami dan kami sangat prihatin dengan situasi di sana, dampak aktualnya pada bisnis kami akan menjadi sangat kecil," kata CEO McDonald, Chris Kempczinski.

Starbucks juga menutup hampir setengah dari lokasi ritel di China. Para eksekutif mengatakan lokasi China yang masih terbuka membuat penjualan melambat.

Coca-Cola juga menutup kantornya di China dan sejumlah pabrik. CEO PT Coca Cola, James Quincey mengatakan terlalu dini untuk menentukan dampak ekonomi jangka pendek.

Baca juga: Berbisnis dengan Pasangan? Simak 5 Tips Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com