Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicoret dari Daftar Negara Berkembang, Ekspor Indonesia Akan Terpukul?

Kompas.com - 24/02/2020, 13:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Satria menjelaskan, CVD tentu berbeda dari Generalized System of Preferences (GSP) yang banyak disebut-sebut terpengaruh akibat pengubahan status Indonesia menjadi negara maju. Fasilitas GSP yang diberikan AS kepada Indonesia sendiri belum pernah dicabut. 

Satria merinci, saat ini terdapat 3.544 produk Indonesia yang menikmati fasilitas GSP, dengan nilai ekspor tahunan mencapai 2.1 miliar dollar AS pada 2018. Ekspor signifikan termasuk perhiasan emas, ban karet, tas olah raga dan alat musik.

Dia menilai, kemungkinannya kecil AS akan menghilangkan seluruh GSP kepada Indonesia. Sebab AS juga membutuhkan GSP untuk menjaga tingkat inflasi negaranya supaya barang-barang konsumsi tetap murah.

Baca juga: Ingin Investasi meski Gaji UMR? Simak Tipsnya

Dengan tidak adanya tarif, maka konsumen di AS dapat menikmati barang-barang impor dengan harga murah. Konsumsi sendiri menyumbang sekitar 60 persen dari PDB Amerika Serikat.

"Saya rasa kecil kemungkinan seluruh GSP langsung dihilangkan sekaligus oleh Trump. AS bisa langsung kehilangan 'soft power' nya secara signifikan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Indonesia menikmati surplus perdagangan 9,6 miliar dollar AS pada 2019. Surplus perdagangan dengan AS adalah yang terbesar dibanding dengan mitra dagang lainnya seperti India (surplus 7,6 miliar dollar AS), Uni Eropa (surplus 2 miliar dollar AS), Jepang (defisit 1,8 miliar dollar AS), Australia (defisit 2,6 miliar dollar AS) dan China (defisit 18,7 miliar dollar AS).

Baca juga: Warren Buffett Lebih Suka Membayar secara Tunai, Apa Alasannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com