Eko menyebutkan, untuk obligasi bisa masuk ke aset milik pemerintah karena minim risiko default. Sedangkan untuk obligasi korporasi juga menarik, hanya perlu lebih selektif. Di samping itu, bagi investor yang memilih jangka pendek, bisa juga masuk ke pasar uang.
Adapun bagi investor yang memiliki emas dan sudah mencatatkan return di atas 12 persen, direkomendasikan untuk menjual. Sedangkan untuk membeli, masih harus menunggu harga turun.
Di samping itu, untuk menghadapi tingginya tekanan pasar keuangan investor perlu menyiapkan diri untuk segala kemungkinan terburuk, termasuk potensi resesi.
Baca juga: Lebih Untung Investasi Emas atau Saham Produsennya?
"Investor sudah bisa mulai menaikkan dana cadangannya, jika semula hanya tiga kali dari total pengeluaran, bisa ditingkatkan jadi enam kali," tandas Eko. (Intan Nirmala Sari)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Begini tips menyusun portofolio saat pasar keuangan bergerjolak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.