Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redam Dampak Corona, Apa Saja Stimulus yang Sudah Digelontorkan ?

Kompas.com - 21/03/2020, 08:34 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sejak kemunculan virus corona di China, beragam stimulus digelontorkan untuk membantu sektor-sektor terdampak.

Sentimen ini juga dikatakan para analis dengan sebutan Black Swan Event atau kondisi yang tidak terduga.

Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia mengatakan, salah satu stimulus yang digelontorkan adalah stimulus moneter dan fiskal dalam jumlah sangat besar yang dikucurkan oleh bank sentral dan pemerintah di berbagai negara.

Baca juga: BI: The Fed Pangkas Suku Bunganya Bisa Menjadi Berkah buat Pasar Asia

Sebagai contoh adalah bank sentral AS Federal Reserve yang memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada Maret 2020 hingga menjadi 0 sampai 0,25 persen.

The Fed juga melakukan quantitative easing (QE) sebesar minimum 700 miliar dollar AS, yang merupakan stimulus yang sangat besar dari The Fed.

“Kami yakin hal ini akan dilanjutkan dengan langkah-langka lain seperti yield curve steepening dan pembelian commercial papers untuk mendukung likuiditas,” ujar Katarina dalam laporannya, Sabtu (21/3/2020)..

Langkah ini diambil, karena The Fed memperkirakan akan terjadi pelambatan pertumbuhan yang dalam, tetapi dalam waktu singkat. Saat ini The Fed belum mempertimbangkan kebijakan suku bunga negatif.

Baca juga: Lagi, BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Bank Indonesia (BI) juga baru saja memangkas lagi suku bunga sebesar 25 basis points dan BI juga memotong giro wajib minimum untuk meningkatkan likuiditas.

“Kami memperkirakan pemangkasan suku bunga masih akan dilakukan lagi ke depannya,” ujarnya.

Stimulus fiskal juga dilakukan oleh pemerintah, termasuk pembebasan pajak penghasilan (PPh21) untuk karyawan di 19 industri, penangguhan pembayaran pajak penghasilan bagi perusahaan umum (PPh 25) dan bagi perusahaan bergerak di kegiatan impor (PPh 22).

Stimulus terakhir lebih ditargetkan ke populasi masyarakat berpendapatan menengah, menambah kategori masyarakat yang dibantu dari yang sebelumnya kebanyakan berfokus pada populasi berpendapatan rendah.

Baca juga: Ini 19 Sektor Industri yang Mendapat Relaksasi PPh Impor

Sedangkan penangguhan PPh 22 dan PPh 25 akan membantu arus kas dari perusahaan di sektor-sektor yang paling terkena dampak negatif dari wabah Covid-19, seperti tekstil, farmasi, furnitur, otomotif, produk elektronik serta makanan dan minuman.

“Dengan melakukan penambahan stimulus, maka defisit anggaran diperkirakan melebar menjadi sekitar 2,5 persen dari PDB, namun pendanaan untuk defisit tersebut masih terkendali,” jelasnya.

Penyebaran virus corona ke berbagai negara di dunia dan penurunan drastis harga minyak dunia menyebabkan koreksi tajam terjadi di pasar finansial global.

Dengan stimulus yang sudah diberikan nyatanya kondisi ekonomi Indonesia masih terpuruk.

 

Baca juga: OJK: Meski IHSG Terpuruk, Secara Fundamental Kinerja Emiten Bagus

Sejak awal tahun sampai penutupan 18 Maret 2020, indeks harga saham gabungan (IHSG) telah turun 31 persen, sementara indeks S&P 500 dan MSCI Asia Pasifik di luar Jepang terkoreksi turun 26 persen.

Mata uang dollar AS menguat terhadap semua mata uang lain, dan rupiah tergerus 9 persen sejak awal tahun dan sempat berada pada level Rp 16.000 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com