Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, BI Bakal Guyur Rp 117,8 Triliun ke Pasar Keuangan

Kompas.com - 14/04/2020, 16:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) akan melanjutkan penyaluran injeksi likuiditas (quantitative easing/QE) guna memulihkan ekonomi akibat wabah virus corona (Covid-19).

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, injeksi likuiditas lanjutan ini bernilai sebesar Rp 117,8 triliun. Dia bilang, injeksi bisa ditempuh dengan beberapa cara.

Salah satunya dengan ekspansi operasi moneter melalui penyediaan term repo kepada perbankan maupun korporasi.

Baca juga: Dampak Virus Corona, BI Injeksi Likuiditas Rp 300 Triliun

"Penyediaan term repo tentunya dengan transaksi underlying Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan tenor hingga 1 tahun," kata Perry dalam konferensi video, Selasa (14/4/2020).

Selain itu, pihaknya menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah masing-masing sebesar 200 basis poin (bps) Bank Umum (BU) konvensional dan bank syariah mulai berlaku 1 Mei 2020.

Penurunan GWM ini akan menambah likuiditas perbankan sekitar Rp 120 triliun.

Di sisi lain, bank sentral tidak memberlakukan kewajiban tambahan giro untuk pemenuhan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) baik terhadap Bank Umum Konvensional maupun Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah untuk periode 1 (satu) tahun.

Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga di Level 4,5 Persen

Sama seperti GWM Rupiah, kebijakan ini juga mulai berlaku pada 1 Mei 2020.

"Ketentuan ini menambah likuiditas di perbankan Rp 15,8 triliun. Sehingga dari penurunan GWM rupiah dan kebijakan tidak wajib tambahan giro untuk pemenuhan RIM akan kembali menambah injeksi kurang lebih Rp 117,8 triliun," terang Perry.

Perry penyebut, injeksi likuiditas merupakan salah satu dari 4 langkah kebijakan Bank Indonesia. Adapun 3 kebijakan lainnya adalah menstabilisasi nilai tukar melalui triple intervention di pasar spot, pasar DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward), dan pasar sekunder.

Bank sentral pun akan menaikkan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 200 bps untuk BU konvensional dan sebesar 50 bps untuk BU Syariah mulai berlaku 1 Mei 2020.

"Dengan langkah-langkah ini, tentu saja bukan hanya likuiditas perbankan akan meningkat, tapi kemampuan manajemen likuiditas di perbankan juga akan baik. Karena seluruh rasio ini dapat di- repo ke BI," pungkas Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com