Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Darurat Hanya Rp 5 Juta di Tengah Corona, Apa Cukup?

Kompas.com - 08/05/2020, 12:36 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi pandemi Covid-19 yang tengah terjadi saat ini, tentunya membuat Anda harus waspada dengan kondisi finansial yang akan menerjang keuangan Anda.

Bijaksana dalam pengeluaran belanja tentunya sangat diperlukan untuk menyelamatkan kondisi keuangan.

Perencana Keuangan Tatadana Consulting Diana Sandjaja mengatakan, dalam kondisi yang tidak pasti tentunya kondisi finansial akan berdampak.

 

Baca juga: Tips Mengatur Keuangan Saat Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19

Sehingga, memprioritaskan pengeluaran pada kebutuhan primer sangat penting saat ini. Ini dilakikan dengan penerapan metode survival mode.

“Penerapan metode survival mode dengan membagi aset likuid dengan cashflow,” kata Diana dalam konferensi video di Jakarta, Kamis (7/5/2020).

Diana mengatakan ada tiga kondisi penting yang mengukur kemampuan finansial dalam mencukupi kebutuhan bulanan dalam kondisi pandemi Covid-19.

Misalkan saja, pengeluaran bulanan dengan survival mode atau kebutuhan prioritas adalah Rp 5 juta per bulan.

Baca juga: Simak, Cara Alokasi Dana Darurat Selama Masa Pandemi Virus Corona

Menurut Diana, jika Anda memiliki asset likuid sebesar Rp 50 juta maka dengan keperluan Rp 5 juta sebulan akan mencukupi bertahan selama 10 bulan. Kondisi ini dikategorikan aman secara finansial.

“Namun, jika aset likuid Rp 10 juta dengan pengeluaran Rp 5 juta per bulan, maka hanya mampu bertahan 2 bulan, dan ini merupakan level waspada. Apabila hanya memiliki aset likuid Rp 5 juta maka tentunya akan mampu bertahan 1 bulan dan masuk kategori was-was,” ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com