Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Capaian Positif Kementan Dalam 6 Bulan, NTP Hortikultura Naik

Kompas.com - 08/06/2020, 11:12 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menurut dia, kenaikan harga itu disebabkan tingginya permintaan pasar saat puasa dan lebaran, serta pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang malah meningkatkan konsumsi dan stok rumah tangga.

Meski demikian, harga bawang merah akan kembali normal seiring dengan masa panen di berbagai sentra.

Tingkatkan produksi bawang putih

Anton pun menjelaskan bahwa Kementan saat ini terus berupaya mendorong produksi bawang putih untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

Hal itu karena Indonesia saat ini masih harus mengimpor bawang putih untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.

“Kebutuhan bawang putih nasional sekitar 570.000 ton per tahun, sementara produksi lokal baru 88.000 ton per tahun,” kata Anton.

Kebijakan impor bawang putih pun saat ini harus ditempuh karena negara wajib menjamin ketersediaan pangan bagi rakyatnya di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Kementan Berikan Stimulus Kepada 2,76 Juta Petani Miskin

Upaya nyata Kementan itu kian tampak sejak 2017 dengan mengembangkan sentra pertanian bawang putih, salah satu yang terbesar di Temanggung.

Pengembangan dilakukan dengan pengadaan sarana produksi, alat mesin pertanian, hingga pemasaran.

“Kementan juga memfasilitasi penanaman melalui skema kemitraan dengan pelaku usaha penerima Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih,” kata Anton.

Pihaknya pun juga akan fokuspada peningkatan daya saing yang mana kuncinya ada di perbaikan ukuran dan harga.

Baca juga: Peringati Hari Lahir Pancasila di Tengah Covid-19, Mentan: Saatnya Berbuat untuk Bangsa Negara

Anton juga sedikit menyinggung tingginya angka impor sayuran yang mencapai lebih dari 11 triliun.

“Istilah impor sayuran adalah semata nomenklatur statistik yang mengacu data BPS,” kata dia.

Angka itu meliputi semua jenis sayuran segar dan olahan yang mayoritas dari negara subtropis, seperti bawang putih, bawang bombai, dan kentang olahan industri.

“Kalau produksi sayuran segar untuk konsumsi, masih sangat aman, bahkan bisa ekspor,” kata Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com