Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Kemenkop, Apindo Luncurkan UMKM Akademi

Kompas.com - 17/06/2020, 21:39 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menggandeng Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) dan BPJS Ketenagakerjaan untuk meluncurkan program Apindo UMKM Akademi.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, program ini diharapkan bisa membantu para pelaku UMKM untuk mendapatkan ilmu agar bisa naik kelas dan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.

"Kami ingin lebih hadir lagi untuk para UMKM dengan memberikan wadah melalui program ini agar UMKM bisa naik kelas. Langkah Ini juga merupakan upaya yang sangat penting bagi kami untuk memberikan efek multiplayer yang lebih besar bagi perekonomian kita," ujarnya dalam virtual conference, Rabu (17/6/2020).

Baca juga: Tips dari Direktur Telkom agar UMKM Bisa Bertahan di Tengah Pandemi

Hariyadi juga mengajak para pelaku usaha lain yang telah sukses dan profesional untuk bergabung dan berkolaborasi melalui program ini agar ikut berperan aktif berbagi ilmu kewirausahaan kepada UMKM Indonesia.

"Para pelaku UMKM marilah kita belajar bersama untuk mencoba berani lebih maju lagi, berani untuk naik kelas dan meningkatkan ketahanan ekonomi negara kita," ungkapnya.

Ia juga berharap melalui program ini bisa menjadi wadah strategi bagi semua pihak untuk berkolaborasi bagi UMKM agar semakin berkembang dalam konteks yang berkeadilan dan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dan jaringan antar semua stakeholders terkait secara maksimal dan tepat sasaran.

Sementara itu Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Teten Masduki mengatakan sangat menyambut dengan baik insiatif dibentuknya program ini.

Apalagi menurut dia, saat ini pelaku UMKM harus benar-benar diberikan pendampingan dan wadah untuk berkembang agar bisa bertahan hidup selama pandemi.

"Kalau dibandingkan dengan tahun 1998 dengan sekarang, peran UMKM itu sangat jauh berbeda. Kalau dulu UMKM bisa berperan menjadi penopang utama ekonomi nasional Indonesia namun saat ini UMKM lah yang benar-benar terpukul,"katanya.

Oleh sebab itu, lanjut Teten, saat ini pihaknya sedang gencar-gencarnya mendorong UMKM untuk bisa terjun Go Digital. Ia berpendapat dengan masuknya UMKM ke digital bisa membantu mereka dalam memasarkan produk-produknya di market digital.

"Namun bukanlah hal yang mudah untuk bisa terjun ke market digital. Namun UMKM kita harus bisa berdaya saing dan memiliki cara yang tepat untuk bisa bertahan didunia digital, oleh sebab itu kami sangat membutuhkan kolaborasi dan kerjasama seperti ini untuk memberikan mereka pelatihan serta pendampingan," jelas dia.

Baca juga: Bermodal Rp 300.000 Pebisnis Strawberry Beku Raup Omzet Rp 2 Juta Per Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com