JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) dan Visa menyatakan pentingnya menjaga keamanan kartu kredit menggunakan Personal Identification Number (PIN).
Hal ini sesuai dengan mandat Bank Indonesia (BI), yakni mulai 1 Juli 2020, pemegang kartu kredit di Indonesia harus menggunakan PIN enam digit saat melakukan pembayaran dengan kartu kredit.
Dengan demikian, autentikasi melalui tanda tangan tidak akan lagi diterima.
Baca juga: Ini Cara Buat PIN Kartu Kredit
Aturan tersebut memastikan, pembayaran kartu kredit yang tidak menggunakan autentikasi PIN langsung ditolak oleh mesin electronic data capture (EDC) di merchant.
Namun, transaksi kartu kredit berteknologi contactless atau nirkontak masih dapat digunakan untuk berbelanja tanpa perlu autentikasi PIN apabila nominal transaksi di bawah Rp 1 juta.
Lalu, bagaimana cara aman membuat PIN kartu kredit agar tidak mudah diretas? Berikut tipsnya :
Lifestyle influencer Jonathan End mengatakan, agar PIN kartu kredit tidak gampang diretas, ada baiknya jika menghindari penggunaan pola angka urut.
Saat ini pola angka urut cenderung banyak digunakan oleh sebagian orang yang sulit dalam mengingat angka.
Baca juga: Jangan Lupa Aktifkan PIN Kartu Kredit BCA Sebelum 1 Juli, Begini Caranya
“Pertama itu jangan menggunakan angka urutan. Yang paling popular itu, PIN 123456, kalau ada yang punya PIN 123456 cepat ganti,” kata Jonathan dalam konferensi video di Jakarta, Selasa (23/6/2020).
PIN yang paling sering dilakukan pengguna kartu kredit adalah PIN dengan angka repetisi atau pengulangan.
Repetisi juga dikenal merupakan rangkaian angka yang memudahkan untuk diingat lantaran hanya ada satu, dua atau tiga angka di dalamnya.
"Hindari repetisi, misalnya 123123, atau ada juga 000000. Hati-hati jika punya password itu harus segera diganti,” jelas dia.
3. Tidak boleh sama dengan kartu debit dan orang lain
Jonathan mengatakan, ada beberapa orang cenderung membuat PIN kartu kredit sama dengan kartu debit. Bahkan ada juga satu keluarga yang memiliki PIN yang sama pada setiap kartu yang dimiliki.
“Ini kan bahaya, kalau satu PIN ketahuan semua, ini bisa satu keluarga bobol semua. Usahakan PIN ATM dan kartu kredit berbeda,” jelas dia.
Kebiasaan lupa adalah hal yang wajar, namun jika PIN Kartu Kredit diletakkan di dalam dompet, dan kemudian dompetnya hilang. Sudah pastilah seluruh yang berkaitan dengan uang akan hilang juga.
Baca juga: Tips Biar Enteng Bayar Tagihan Kartu Kredit di Tengah Pandemi Covid-19
Pola selanjutnya yang sangat umum diretas adalah pola PIN DDMMYY atau pola tanggal lahir. Pola seperti ini umumnya menggunakan angka yang familiar sehingga sangat umum dan memudahkan penggunaannya.
Namun, berisiko tinggi untuk keamanan transaksi.
Hal yang paling berbahaya adalah membagikan PIN kepada orang lain, baik yang menawarkan iming-iming maupun penipuan berkedok petugas bank. Perlu Anda tahu, pada dasarnya pihak bank tidak diperbolehkan untuk meminta PIN nasabahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.