Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Konsep Gig Economy, Grab Dukung Peningkatan Taraf Kehidupan Masyarakat Indonesia

Kompas.com - 25/06/2020, 16:11 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Penelitian yang dilakukan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics mencatat bahwa ekosistem Grab mampu menciptakan kesempatan ekonomi baru, baik di dalam maupun luar platform Grab.

Studi yang melibatkan 5.008 mitra GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios di 12 kota ini juga mengatakan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia sangat bergantung pada ekosistem gig economy.

Pada fitur GrabFood dan GrabKios, misalnya, mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios melihat adanya peningkatan penjualan masing-masing sebesar 35 persen dan 17 persen setelah bergabung dengan Grab.

Baca juga: CSIS: Kontribusi Grab ke Ekonomi Nasional Rp 77 Triliun

Platform GrabFood yang memiliki basis armada pengantaran dan pelanggan yang luas juga telah mendorong banyak pengusaha baru untuk memulai bisnis kuliner. Sekitar 12 persen dari mitra merchant GrabFood mengatakan mereka menjadikan GrabFood sebagai alasan utama memulai bisnis kuliner mereka.

Sedangkan 16 persen lainnya mengatakan, mereka bergabung dengan platform GrabFood sejak hari pertama mereka memulai bisnisnya.

Keuntungan dari pertumbuhan GrabFood

Seiring dengan pertumbuhan bisnis mitra merchant GrabFood, mitra pengemudi GrabBike juga melihat adanya kesempatan pendapatan yang lebih tinggi dari besarnya permintaan layanan pengantaran makanan.

Sebab, rata-rata 37 persen perjalanan mitra pengemudi GrabBike merupakan layanan pengantaran GrabFood.

Ekonom dari Tenggara Strategics Stella Kusumawardhani mengatakan, survei ini bahkan menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan pendapatan bulanan mitra pengemudi GrabBike tumbuh sebesar 124 persen dari Rp 2,1 juta menjadi Rp 4,6 juta setelah bergabung dengan Grab.

Baca juga: Dorong Transformasi UMKM ke Digital, Grab Luncurkan GrabMerchant

“Sebagai perbandingan, rata-rata upah minimum secara nasional pada 2019 berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) adalah Rp 2,5 juta per bulan,” terangnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (25/6/2020).

Selain itu, studi ini lebih lanjut menemukan fakta bahwa pertumbuhan bisnis yang dirasakan merchant pada ekosistem Grab mampu menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform.

Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka dapat merekrut lebih banyak pekerja dari lingkungan sekitarnya. Sebanyak 27 persen mitra merchant GrabFood menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Mitra merchant GrabFood pun rata-rata menambah dua tambahan pegawai pada 2019. Sedangkan, 6 persen dari agen GrabKios telah merekrut rata-rata dua pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.

Baca juga: Grab Bagikan Partisi kepada 8.000 Mitra Pengemudi

Fleksibilitas bagi gig worker ini membuktikan bahwa Grab dapat menyediakan kesempatan peningkatan pendapatan bagi mereka yang membutuhkan, misalnya seperti yang baru saja kehilangan pekerjaan di masa sulit.

Studi ini menemukan bahwa pada 2019, 31 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 26 persen dari mitra pengemudi GrabCar tidak memiliki pendapatan sebelum bergabung dengan Grab.

Agen GrabKios yang sebelumnya menganggur, kini bahkan dapat menghasilkan Rp 10,4 juta dari penjualan per bulan setelah bergabung dengan Grab.

Pada saat bersamaan, platform Grab mampu memberikan kestabilan pendapatan bagi gig worker yang menjadikan Grab sebagai pekerjaan utamanya.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa 65 persen dari mitra pengemudi GrabBike dan 73 persen dari mitra pengemudi GrabCar menjadikan Grab sebagai profesi utamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com