SAN FRANSISCO, KOMPAS.com - Pemerintah India melarang penggunaaan TikTok, dan beberapa aplikasi China terkenal lainnya.
Langkah ini merupakan serangkaian dari ketegangan yang timbul antara China dan India yang kian meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Dikutip dari CNN, langkah tersebut dilakukan lantaran berbagai aplikasi tersebut menimbulkan ancaman terhadap kedaulatan dan integritas.
Kementerian Elektronik dan Teknologi Informasi India dalam keterangan tertulisnya mengatakan telah menerima banyak aduan terkait penyalahgunaan serta transmisi dari data pengguna oleh aplikasi-aplikasi asal China tersebut ke server-server di luar India.
Baca juga: TikTok Jadi Sasaran Boikot di India
"Kompilasi dari data-data ini, mining sekaligus profiling yang dilakukan oleh aplikasi-aplikasi tersebut membahayakan bagi kemanan dan ketahanan nasional India, yang pada akhirnya berdampak pada kedaulatan dan integritas India, adalah masalah yang sangat mendalam dan keprihatinan segera yang memerlukan tindakan darurat," tulis kementerian itu dalam keterangan tertulisnya.
Secara keseluruhan, dari 59 aplikasi yang masuk dalam daftar hitam pemerintah India, banyak di antaranya yang berasal dari China.
Meski pihak kementerian tidak menyebut China secara eksplisit di dalam paparan tersebut, namun pelarangan di lakukan seiring dengan meningkatnya ketegangan militer di antara kedua negara.
Ketegangan tersebut muncul lantaran adanya perselisihan antara China dan India di perbatasan yang mengakibatkan 10 orang tentara India tewas.
Banyak warga India juga telah menyuarakan aksi boikot untuk produk barang dan jasa asal China, terutama industri teknologi asal Negeri Bambu itu.
Selain TikTok, beberapa aplikasi terkenal asal China yang dilarang di India adalah video game Clash of Kings, aplikasi pesan singkat WeChat, serta aplikasi media sosial Weibo.
Saat ini, TikTok sendiri merupakan salah satu platform yang paling populer di China. TikTok mencatatkan setidaknya 120 juta pengguna di India, yang menjadi pasar terbesar aplikasi yang dimiliki oleh raksasa teknologi asal China Bytedance.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.