Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garap Kendaraan Listrik di RI, Pelaku Industri Otomotif Masih Hati-hati

Kompas.com - 03/07/2020, 21:02 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 10 bulan sudah waktu berlalu sejak Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai diundangkan. Kendati demikian, pelaku industri otomotif terkesan masih berhati-hati untuk menjajal pasar kendaraan listrik.

PR and Digital Manager PT Sokonindo Automobile (DFSK) Arviane Dahniarny mengatakan, aturan seputar kendaraan listrik yang dinilai masih belum terlalu jelas menjadi alasan utama mengapa DFSK tidak ingin grasak-grusuk dalam memboyong lini kendaraan-kendaraan listriknya ke Indonesia. Arviane bilang, langkah pemerintah melalui penerbitan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 serta sejumlah aturan lainnya sudah menunjukkan progres yang baik.

Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa pekerjaan rumah pemerintah dalam menyiapkan kerangka aturan sudah selesai sepenuhnya.

“Tentu masih ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan seperti peraturan soal teknis homologasi, peraturan soal teknis perakitan, kesiapan infrastruktur, dan lain-lain,” kata Arviane kepada Kontan.co.id, Jumat (3/7/2020).

Baca juga: Minta Dilibatkan di CSR BUMN, Anggota DPR Dinilai Mau Kampanye Gratis

Kendati demikian, tidak berarti bahwa DFSK belum mau memboyong kendaraan listriknya ke Indonesia sama sekali. Sebelumnya, DFSK sempat berencana meluncurkan DFSK gelora E ke pasar otomotif tanah air pada paruh kedua tahun ini.

Kendaraan niaga yang sudah full ditenagai listrik alias berjenis battery electric vehicle (BEV) tersebut sudah sempat diperkenalkan kepada publik Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020 beberapa waktu lalu. Tapi, rencana tersebut terpaksa harus ditinjau ulang akibat merebaknya pagebluk corona (covid-19) di Indonesia.

Arviane mengaku belum bisa memastikan apakah DFSK gelora E akan tetap diluncurkan di semester II tahun ini atau mundur ke periode-periode berikutnya.

“Belum bisa kami jawab untuk kepastian waktunya,” kata Arviane.

Sikap yang terkesan hati-hati juga dijumpai pada PT Astra Honda Motor (AHM). Agen pemegang merek (APM) sepeda motor Honda tersebut sebenarnya sudah mengembangkan dan memproduksi PCX Electric di pabrik AHM yang berlokasi di Sunter, Jakarta.

Hanya saja, sejauh ini AHM mengaku masih belum berencana menjual PCX Electric secara massal ke konsumen ritel maupun fleet. Sebaliknya, AHM lebih memilih untuk mengkomersialisasikan sepeda motor listriknya melalui skema penyewaan rental secara business to business (B2B) dengan menyasar beberapa perusahaan seperti misalnya Grab, Gojek, dan lain-lain.

Baca juga: Menteri Edhy Soal Cantrang: Ini Bukan Bicara Perusahaan Besar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com