Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jiwasraya Ditutup, Nasabah: Apakah Nusantara Life Akan Melunasi Polis?

Kompas.com - 09/07/2020, 13:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasabah pemegang polis Jiwasraya, Machril SE mengeluh karena beragam opsi maupun solusi untuk mengembalikan uangnya selalu tidak ada satupun yang terealisasi.

Dia menganggap, hal ini sangat mengecewakan. Sebab semua opsi pemasukan untuk membantu PT Asuransi Jiwasraya membayar klaim polis seolah-olah hilang.

"Sikapnya sangat mengecewakan sekali. Termasuk dalam hal ini Pemerintah yang ingin memberi dana kepada Jiwasraya. Selalu memberi opsi dan solusi sudah beraneka macam tapi satu pun tidak ada yang berhasil," kata Machril saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/7/2020).

Baca juga: Pemerintah Akan Tutup Jiwasraya

Adapun solusi yang dimaksud meliputi pembenahan cash flow Rp 2 triliun tiap tahun, penjualan Citos Rp 3 triliun, Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 15 triliun, hingga penjualan Jiwasraya Putra Rp 3 triliun.

Dia pun mempertanyakan kemampuan Nusantara Life, perusahaan asuransi baru di bawah holding asuransi PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) (Persero), untuk membayar polis-polis nasabah Jiwasraya.

"Sekarang restrukturisasi nasabah pindah menjadi Nusantara Life, apakah NL (Nusantara Life) akan melunasi polis nasabah?" tukas dia.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal membentuk perusahaan asuransi baru, yakni Nusantara life untuk merestrukturisasi polis nasabah PT Asuransi Jiwasraya.

"Nantinya Nusantara Life ini akan menjadi perusahaan yang akan membawa polis-polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Restrukturisasi Polis Nasabah Jiwasraya, Pemerintah Bakal Bentuk Nusantara Life

Tiko menuturkan, nasabah asuransi Jiwasraya bakal digiring untuk memindahkan polisnya ke Nusantara Life. Nasabah bakal diusulkan opsi-opsi restrukturisasi baik untuk polis tradisional maupun polis saving plan.

Kendati demikian, nasabah harus bersedia menyesuaikan tingkat bunga/imbal hasil (yield) yang ditentukan, sekitar 6-7 persen. Pasalnya imbal hasil yang diberikan Jiwasraya pada waktu itu terlalu tinggi, sekitar 13-14 persen.

Penyesuaian imbal hasil dilakukan agar Nusantara Life berkinerja sehat.

"Kami juga harus memastikan juga bahwa ke depannya Nusantara Life ini sehat. Oleh karena itu, kita juga akan melakukan perubahan-perubahan sebagai contoh, saat ini banyak polis yang bunganya tinggi-tinggi, 13 persen. Kita harus turunkan menjadi 6 persen - 7 persen sebagainya," ujar Tiko.

Sebagai informasi, PT Asuransi Jiwasraya hanya memiliki aset Rp 17 triliun yang berakibat Jiwasraya mengalami defisit sebesar Rp 35,9 triliun. Rasio solvabilitas (RBC) pun jauh dari batasan yang dipatok OJK sebesar 120 persen.

Di sisi lain, per 31 Mei 2020, tunggakan polis nasabah yang belum dibayar mencapai Rp 18 triliun yang mayoritasnya berasal dari saving plan sebesar Rp 16,5 triliun.

Baca juga: Meraba Akhir Riwayat Jiwasraya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com