Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Suplai Listrik ke 5 Perusahaan Smelter

Kompas.com - 16/07/2020, 15:38 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) melakukan penandatanganan kerja sama komitmen Jual Beli Listrik dengan 5 perusahaan pengolahan mineral atau smelter.

Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengatakan, dengan surplusnya pasokan listrik yang dialami oleh PLN, pihaknya siap memasok listrik ke lima perusahaan smelter tersebut.

"Sistem kelistrikan Indonesia saat ini dalam kondisi surplus dan andal. Di mana hampir semua sistem memiliki reserve margin yang mencukupi," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/7/2020).

Baca juga: Gubernur BI Perkirakan Ekonomi RI Bakal Terkontraksi di Kisaran 4 Persen

Zulkifli menjabarkan, ke-5 perusahaan yang disuplai listrik PLN PT Sebuku Iron Lateritic Ores di Provinsi Kalimantan Selatan dengan kapasitas 30 Mega Volt Ampere (MVA), PT Parenggean Makmur Sejahtera di Provinsi Kalimantan Tengah dengan kapasitas 40 MVA.

Selanjutnya, PT Ceria Nugraha Indotama di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan kapasitas 412 MVA, PT Bintang Smelter Indonesia di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan kapasitas 100 MVA, dan PT Huadi Nickel Alloy di Provinsi Sulawesi Selatan dengan kapasitas 190 MVA.

“Ini merupakan salah satu bentuk pelayanan dan dukungan PLN terhadap pertumbuhan industri,” tutur Zulkifli.

Baca juga: Ketua BPK Sebut Benny Tjokro Memberikan Keterangan Palsu

Pada kesempatan yang sama, Menteri ESDM, Arifin Tasrif menyebutkan, ketersediaan energi dalam jumlah yang memadai dan harga yang bersaing sudah selayaknya mampu mendukung pertumbuhan industri daerah.

“Kepastian dan jaminan pasokan listrik yang andal bisa menumbuhkembangkan industri besar maupun kecil di daerah-daerah, baik sektor ESDM, pariwisata, perikanan dan lain-lain. Keberadaan energi harus dirasakan manfaatnya di seluruh wilayah Indonesia,” kata Arifin.

Baca juga: BP Tapera Catat 286.000 PNS Muda Belum Memiliki Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com