Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Ini yang Terjadi pada Reksa Dana saat Indeks LQ45 dan IDX30 Dievaluasi

Kompas.com - 03/08/2020, 19:39 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Untuk saham big caps, transaksi Rp 97 miliar dalam sehari tidak terlalu besar. Sebaliknya untuk saham medium small caps, transaksi Rp 97 miliar berpotensi mengangkat harga saham mendekati/menembus auto reject atas.

Baca juga: Perusahaan asal China Dominasi Penghimpunan Dana Lewat IPO di Bursa Global

Sebaliknya untuk saham yang dikeluarkan dari indeks, maka skenario auto reject bawah juga mungkin terjadi.

Skenario ini terjadi karena umumnya penyesuaian terhadap anggota indeks saham yang baru masuk dilakukan 1 hari kerja sebelum efektif.

Jika penyesuaian dilakukan sebelumnya memang bisa, tapi karena komposisi indeks belum berubah bisa menyebabkan kinerja reksa dana indeks menyimpang dari indeks acuannya.

Semakin besar dana kelolaan Reksa Dana Indeks dan ETF dan atau semakin besar bobot suatu saham, maka semakin besar pula dampak evaluasi mayor 6 bulanan ini terhadap individu saham yang masuk dan keluar dari anggota indeks.

Berapa angkanya? Terus terang belum ada penelitiannya. Saya menduga ketika angka dana kelolaan Reksa Dana Indeks dan ETF di atas Rp 50 T dan bobot di atas 5 persen akan memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan saham.

Bagaimana dengan reksa dana saham selain Indeks dan ETF?

Reksa dana saham dengan pengelolaan aktif tidak memiliki kewajiban untuk meniru komposisi indeks acuan. Jadi jika ada saham yang diperkirakan akan masuk ke dalam suatu indeks dan berpotensi mengangkat harganya, reksa dana saham dapat melakukan penyesuaian lebih cepat.

Sebaliknya juga jika ada saham yang diperkirakan akan keluar dan harganya berpotensi jatuh, maka reksa dana saham dapat melakukan penyesuaian lebih cepat.

 

Baca juga: Berapa Porsi Portofolio Investasi Reksa Dana yang Tepat Saat New Normal?

Informasi mengenai saham mana yang masuk dan keluar biasanya sudah diketahui 2-3 minggu sebelum penyesuaian.

Meski demikian, perlu dipahami bahwa masuk ke anggota IDX-30 atau LQ-45 bukan jaminan bahwa kinerja saham akan bagus. Ada saham yang setelah masuk mengalami kenaikan, ada juga malah sejak masuk negatif terus sampai dikeluarkan.

Dalam pasar modal, terkadang juga berlaku buy on rumor sell on news. Artinya harga saham naik ketika dirumorkan akan masuk, setelah menjadi anggota indeks, malahan harganya turun.

Untuk itu, manajer investasi yang melakukan pengelolaan reksa dana saham secara aktif lebih berfokus pada aspek valuasi dan fundamental perusahaan.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com