Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gojek Kenalkan GoTransit, Apa Kegunaannya?

Kompas.com - 04/08/2020, 21:00 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gojek resmi memperkenalkan fitur terbarunya GoTransit. Fitur ini yang dapat digunakan sebagai panduan apabila ingin melakukan perjalanan multimoda dengan transportasi publik lainnya.

Head of Transport Gojek Raditya Wibowo mengatakan, GoTransit diluncurkan sebagai salah satu solusi bagi para pelanggannya yang ingin melakukan perjalanan dengan menggunakan transportasi multimoda.

“Untuk meningkatkan integrasi transportasi multimoda, kami telah menghadirkan solusi teknologi GoTransit. Solusi ini membantu pengguna kami untuk merencanakan dan memantau perjalanannya dari/ke berbagai titik hub transportasi publik melalui rekomendasi rute terintegrasi daninformasi operasional," ujarnya dalam diskusi Gojek dan Masa Depan Integrasi Antar-Moda Transportasi Publik di Jabodetabek yang dilakukan secara virtual, Selasa (4/8/2020).

Baca juga: Dua Generasi Ini Jadi Penyumbang Terbesar Transaksi E-commerce di RI

Selain itu, Raditya juga mengatakan sebenarnya fitur ini sudah hadir sebelum ada pandemi Covid-19 merebak. Namun lantaran diberlakukannya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah di berbagai daerah di Indonesia, fitur ini tidak dipromosikan.

Meskipun fitur ini baru dipromosikan, Gojek mengaku akan mempersiapkan pengembangan. pengembangan layanan. Misalnya rekomendasi rute dengan jumlah transit yang sedikit.

Bahkan Gojek menyatakan akan mengembangkan fitur ini dengan menyediakan layanan tiket multimoda.

"Jadi pelanggan nanti ke depannya bisa langsung beli tiket, misalnya paket perjalanan Gojek dan tiket perjalanan transportasi publik. Jadi lebih gampang, customer enggak akan pusing mikirin 3 kali bayar," kata dia.

Raditya mengatakan, Gojek membuka diri kepada siapa saja yang ingin berkolaborasi dalam mengembangkan fitur GoTransit. Ia memastikan, kolaborasi yang dilakukan nantinya akan memperhatikan protokol keamanan dan kesehatan.

Baca juga: Motif Komisaris BUMN Rangkap Jabatan: Remunerasi hingga Politik Balas Budi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com