Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Kredit Bank Pantang Turun, Pengusaha: Ini Paling Lucu

Kompas.com - 25/08/2020, 19:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku usaha mengeluhkan besaran suku bunga kredit perbankan yang tak kunjung turun di tengah pandemi Covid-19.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, penurunan suku bunga kredit di perbankan cenderung lambat, padahal Bank Indonesia telah beberapa kali menurunkan suku bunga acuan BI-7DRRR.

Sepanjang 2020, BI telah menurunkan suku bunga BI-7DRRR 4 kali sebanyak 100 basis poin (bps), dari level 5 persen menjadi 4 persen.

Baca juga: Suku Bunga BI Terus Turun, Bagaimana Bunga Kredit di Bank?

"Saya mesti mengatakan tentang suku bunga. Ini paling lucu. Kita sudah tahu Bank Indonesia sudah menurunkan suku bunga secara signifikan. Tapi suku bunga pinjaman di bank turunnya pelan sekali," kata Shinta dalam webinar virtual Indonesia Hadapi Resesi, Selasa (25/8/2020).

Bahkan Shinta mengeluh masih ada suku bunga pinjaman bank di level dua digit. Menurutnya, pemberian restrukturisasi kepada pelaku usaha tidak berarti banyak bila suku bunga kredit kunjung turun.

"Oke ditunda restrukturisasi dalam jangka waktu 1 tahun, tapi suku bunganya enggak (kunjung) diturunin. Sampai sekarang kami masih bayar 11 persen, 12 persen. Jadi bayarnya ditunda, tapi tetap nantinya balik lagi ke suku bunga tinggi. Ini mesti diperhatikan," ucap Shinta.

Baca juga: Misbakhun: Saya Khawatir Ada Kelumpuhan Ekonomi

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) bank-bank besar RI berada pada level 9 persen hingga 11 persen.

Per akhir Juni 2020, SBDK korporasi Bank BRI sebesar 9,95 persen, Bank Mandiri 9,95 persen, BNI 9,85 persen, Bank Danamon 9,75 persen, Bank Permata 9,75 persen, BCA 9,25 persen, Maybank Indonesia 9,25 persen, Bank Panin 10,22 persen, CIMB Niaga 9,40 persen, dan UOB 10,15 persen.

Baca juga: Bosowa Bakal Gugat Hasil RUPSLB Bukopin, Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com