Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis E-commerce Masih Bisa Digenjot

Kompas.com - 25/08/2020, 20:20 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Strategist PT Manulife Asset Management Indonesia Katarina Setiawan menatakan, bisnis e-commerce di Indonesia sangat menarik untuk terus digenjot.

Sebab menurut dia, Indonesia memiliki banyak peluang yang bisa membuat pertumbuhan e-commerce berkembang dibandingkan dengan saat ini.

"Banyak peluang-peluang yang dimiliki oleh Indonesia untuk bisa digenjot lagi, makanya menurut saya bisnis e-commerce di Indonesia itu sangat menarik di Indonesia. Masih bisa terus kita genjot," ujarnya dalam acara Market Update Golden Moment yang disiarkan secara virtual, Selasa (25/8/2020).

Baca juga: Suku Bunga Kredit Bank Pantang Turun, Pengusaha: Ini Paling Lucu

Ia menilai, bisnis e-commerce bisa dijenjot karena Indonesia memiliki jumlah pengguna smartphone yang lebih banyak dibandingkan dengan negara-negara lain.

Sekalipun Indonesia masih negara berkembang, kata dia, ada 84 juta pengguna smartphone yang tersebar. Angka ini pun bisa kian meningkat seiring berjalannya tahun.

"Bukan handphone yah, tapi smartphone dan angka ini masih terus melejit naik nantinya," ucapnya.

Kedua, walaupun pengguna smartphone di Indonesia cukup tinggi, penetrasi dari penggunaanya masih rendah.

Baca juga: Misbakhun: Saya Khawatir Ada Kelumpuhan Ekonomi

Menurutnya dengan adanya fenomena seperti ini ada potensi yang sangat besar yang bisa diolah di Indonesia.

"Kalau penetrasi penggunaan smartphone rendah tapi penggunanya banyak, disitulah ada potensi yang lahir. Bisnis e-commerce bisa lebih maju dan lebih pesat lagi," ucapnya.

Ketiga, adanya pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang sangat pesat di Indonesia.

"Sekarang memang pertumbuhan bisnis e-commerce di tanah air cukup meningkat tapi menurut saya peningkatan ini masih bisa terus didongkrak agar pertumbuhannya jauh lebih besar lagi," ujar dia.

Baca juga: Bosowa Bakal Gugat Hasil RUPSLB Bukopin, Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com